Toleransi Beragama Tinggi, Imlek 2569 Kondusif

BANDUNG – Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto memantau kegiatan perayaan Imlek di Vihara dan Klenteng di kawasan Jalan Cibadak dan Klenteng, kemarin (16/2).

Didampingi Kapolrestabes Bandung Kombes Polisi Hendro Pandowo, dia ingin memastikan perayaan Tahun Baru Imlek kali ini berjalan aman tanpa gangguan. ”Alhamdulillah, perayaan tahun baru imlek berjalan aman tanpa gangguan,” kata Agung.

Kapolda mengatakan pihaknya menerjunkan 13 ribu lebih personil se-Jabar untuk mengamankan perayaan imlek tahun ini.

Menurut Agung, pengamanan tidak hanya terpusat di pusat-pusat peribadatan saja. Melainkan juga akses lalu lintas dan tempat wisata. Apalagi, jalur puncak masih bermasalah pascalongsor belum lama ini.

”Lalu lintas dan tempat wisata juga kami fokus amankan karena sekarang kan libur panjang,” tandasnya.

Sementara itu untuk mengamankan perayaan Tahun Baru Imlek, di wilayah hokum Polrestabes Bandung menurut Kombes Pol Hendro Pandowom pihaknya menurunkan 725 personel.

Ratusan personel polisi ini disebar di 31 vihara yang berada di Kota Bandung. ”Kami ingin penyelenggaraan keagamaan berlangsung aman, tentram dan damai,” kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo.

Menurut Hendro, jumlah personel polisi yang bertugas di setiap vihara disesuaikan dengan tingkatan jemaatnya. Jika jemaatnya banyak, kata Kapolrestabes, maka jumlah polisi yang berjaga bisa lebih dari 15 orang.

”Pastinya setiap kegiatan keagamaan pasti ada potensi kerawanan. Kami berharap keberadaan polisi dapat bersinergi dengan pihak keamanan vihara dan masyarakat bisa membuat jemaat tenang,” tandasnya.

Sementara itu, warga etnis Tionghoa memiliki doa khusus di tahun baru Imlek ini. Apalagi Imlek saat ini bertepatan dengan tahun politik. Yang Mei Fi salah satunya. Perempuan berusia 23 tahun ini memiliki harapan agar seluruh umat beragama rukun. Selain itu, semua umat bisa saling bertoleransi.

”Harapan aku mah di tahun politik ini, tingkat toleransi beragama bisa semakin tinggi. Tidak ada diskriminasi,” ujarnya.

Selain itu, toleransi yang sudah sangat baik ini, kata Mei Fi jangan sampai dipolitisasi. Khususnya ke arah isu SARA. Oleh karena itu, dirinya berharap, seluruh paslon yang bertanding di Pilkada dapat berpolitik dengan santun. Selain itu, bisa melaksanakan kampanye dengan kondusif.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan