”Berbagi semangat dan pandangan hidup dan segala sesuatu yang dimiliki Inter Milan terutama kepada pelatih dan kepada anak-anak yang dilatih,” jelasnya.
Bukan tak mungkin, kata Zanetti, kelak jebolan Akademi Persib ini bakal menjadi bagian Tim Nasional yang turut medongkrak prestasi negara. Atau juga, tak menutup kemungkinan direkrut oleh Inter Milan ataupun tim-tim lainnya.
”Yang penting membina anak-anak di tempat ini prestasinya juga untuk negara ini. Bahwa kemungkinan ada talenta yang istimewa kemungkinan terbuka untuk bergabung dengan Inter atau klub manapun,” paparnya.
Sementara itu, Global Youth Business Director Inter Milan Barbara Biggi mengatakan, Akademi Persib ini adalah proyek jangka panjang. Sebagai awalan, hanya terfokus mengembangkan potensi pemain muda.
Memang, secara infrastruktur dan sarana di Indonesia jauh berbeda dengan Italia. Kata dia, bisa jadi ke depan akan ikut berkembang.
”Untuk sekarang ini hanya baru terfokus kepada para pemainnya, untuk ke depannya bisa jadi ke hal yang lainnya. Nanti ke depannya tentunya akan ada perkembangan,” tandasnya.
Manajer Diklat Persib, Yoyo S Adiredja mengatakan, penggawa diklat nantinya akan dihuni siswa dari Akademi Persib yang berbakat.
”Kalau di antara mereka ada yang menujukan talenta bagus punya kesempatan masuk diklat. Jadi diklat itu orang orang pilihan dari akademi,” ujar Yoyo.
Secara teknis, lapangan yang akan digunakan Akademi Persib, yakni di Secapa Ad, Lapangan PPi, Arhanud, Lodaya dan Siliwangi.
Akademi Persib memberikan jalan kepada pemain muda untuk bergabung dengan diklat. Pemain bertalenta yang membina ilmu di akademi yang berkerjasama dengan Inter Milan ini akan mendapat kesempatan membela Maung Ngora.
Yoyo menganalogikan, Akademi Persib tak ada bedanya dengan Sekolah Sepak Bola (SSB). Hanya saja, nuansa akademisnya lebih kuat, karena melibatkan sport science juga akan ada High Performance Unit (HPU).
”Jadi anak-anak ini punya data masing-masing terukur semuanya. Ukuran ini yang akan menetukan dia ini masuk diklat atau tidak,” katanya.
Namun, sekalipun tidak masuk diklat, anak didik Akademi Persib akan punya rapor bedasarkan tes yang dilakukan setiap tiga bulan. Sehingga, kekurangannya akan terpantau lewat statistik.