NGAMPRAH – Setelah ditetapkannya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat pada Pilkada Serentak 2018 oleh KPU, setiap pasangan mendapatkan pengawalan dari kepolisian selama berlangsungnya proses pemilihan kepala daerah.
Kapolres Cimahi AKBP Rusdy Pramana Suryanagara mengatakan, setelah penetapan calon diberikan 4 petugas pengawal. Namun, polisi memberikan pengawalan tidak untuk ikut berpolitik praktis.
Rusdy mengungkapkan, pengawalan dilakukan mulai saat penetapan calon hingga pelaksanaan Pilkada pada Juni 2018 nanti. Sedangkan, untuk melakukan pengamanan pilkada, Polres Cimahi akan menurunkan sekitar 850 personel.
’’Mereka di antaranya ditugaskan untuk melakukan pengamanan di beberapa daerah yang rawan konflik yang sudah kami petakan. Secara keseluruhan, kami siap melakukan pengamanan pilkada di Bandung Barat,’’ jelas Rusdy ketika ditemui di kantor KPU kemarin (12/2)
Dirimya menghimbau, seluruh masyarakat bersama-sama menjaga suasana kondusif selama tahapan pilkada berlangsung. Para pendukung pasangan calon diminta agar tidak melakukan hal-hal yang mengganggu keamanan dan ketertiban.
Senada dengan Rusdy, Komandan Kodim 0609 Kabupaten Bandung Kolonel Arh, Andre Wira Kurniawan menegaskan, pihaknya akan menjunjung tinggi profesionalisme dalam melakukan pengamanan pilkada. Sebagai, sebagai fungsinya menjaman keamana negara TNI harus bersikap netral dan tidak terlibat politik praktis.
’’Tugas kami adalah menjaga keamanan agar pilkada berlangsung kondusif. Untuk pilkada di KBB, kami turunkan sekitar 250 personel, termasuk Babinsa,’’ katanya.
Dia pun meminta agar masyarakat tak segan melaporkan jika ada anggotanya yang terlibat politik, yakni dengan memihak salah satu pasangan calon.
’’Kalau ada temuan dan bukti pelanggaran dari personel kami, silahkan masyarakat dan juga media untuk melaporkan kepada kami,’’ pungkasnya. (drx/yan)