Kampanye Modal Ceban

Untuk operasional kampanye, karena membutuhkan dana besar maka, kata dia, Rindu pun akan menggalang dana. Salah satunya dengan membuat wibsite Udunan. Dengan tema sepuluh ribu (Ceban).

Sementara itu dalam pidatonya, Emil itu mengajak seluruh hadirin untuk menghapuskan pengangguran, memperhatikan kesejahteraan para buruh dan guru-guru di semua tingkatan dan layanan pendidikan. Termasuk mendorong agar ribuan pesantren dan santri-santrinya dapat belajar dengan tenang, tanpa mengalami kesusahan.

Di provinsi yang sudah berusia 69 tahun ini, Emil menegaskan tidak boleh lagi ditemukan desa-desa yang ketinggalan zaman, infrastruktur yang hancur-hancuran, serta hutan balangsak dirusak dan Citarum terkotor lingkungannya.

Oleh karena itu menurut Emil, jika warga Jawa Barat berkeinginan untuk maju, maka kita semua harus menjadi bangsa yang menghargai waktu. ”Kita akan ketinggalan, jika kita selalu menyia-nyiakan waktu,” tegasnya

Suami dari Atalia Praratya ini juga mencermati situasi dan kondisi politik hari ini yang sejatinya bukan sekadar hingar bingar perebutan kekuasaan, pertengkaran antar golongan, dan bukan caci maki di media ataupun drama-drama penangkapan.

”Politik menjadi kotor. Sebab, para praktisi politik menghalalkan segala cara seperti halnya doktrin politik Machiaveli di Italia. Politik pun  menjadi penghancur peradaban. Emil mencontohkan runtuhnya kejayaan Islam di Andalusia, karena umat Islam saat itu saling bermuslihat untuk berkuasa. Jika politik menjadi kekejian, jika nafsu menjajah menjadi niatan. ini akan seperti Hitler yang menjajah dan menindas Eropa,” tegasnya.

Ridwan Kamil pun tak lupa mengutip idiom kekinian, yang ada hadir di film Dylan 1990. ”Menjadi pemimpin itu berat. Kamu tidak akan kuat. Biar aku saja. Itu kata Dilan, jika ia jadi gubernur,” tutur Emil disambut riuh peserta bertepuk tangan.

Namun, ditegaskan Emil, menjadi pemimpin itu memang berat, sekaligus mulia. Menjadi mulia jika dia menjadi teladan. Menjadi mulia jika dia membawa perubahan. Menjadi mulia jika dia mengakselerasi kemajuan. Menjadi mulia jika dia visioner membawa jalan keluar.

Oleh karena itu, berbekal pengalaman dirinya dan Uu Ruzhanul Ulum saat memimpin Kota Bandung dan Kabupaten Tasikmalaya, mereka membulatkan tekad memberikan yang terbaik untuk Provinsi Jawa Barat. ”Kami berdua adalah dua  kepala daerah  yang memiliki pengalaman melayani umat dan rakyat,” tuturnya. (pan/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan