Dia juga enggan berandai-andai. Enggan berpikir bagaimana komposisi skuadnya. Yang jelas, Widodo ingin segera menghadapi pertandingan yang ada dengan mengerahkan seluruh kemampuannya. ”Saya tidak mau khawatir pemain cedera atau tidak. Sudah dijadwalkan begini, harus dihadapi,” paparnya.
Bali United sendiri memang tidak terlalu khawatir dengan padatnya jadwal. Sebab, komposisi 36 pemain yang dipunyainya sangat merata di setiap lini. Pemain inti ataupun pelapis, sama-sama kuat.
Nah, kemungkinan besar Bali United akan membagi klubnya dengan dua tim. Satu untuk semi final Piala Presiden 2018 menghadapi Sriwijaya FC, satu lagi untuk AFC Cup melawan Yangon United. Seperti yang dilakukan ketika masih bertanding di Liga Champion Asia dan di waktu yang hampir bersamaan harus menghadap penyisihan Grup D Piala Presiden 2018.
Karena ajang Liga Champion Asia lebih bergengsi, kala itu Widodo memilih menurunkan skuad inti ketika bertandang ke Thailand melawan Chiangrai United pada 23 Januari lalu. Sedangkan untuk Piala Presiden 2018, skuad muda dipakai ketika berhasil mengalahkan PSPS Riau dengan skor 2-3 sehari setelahnya di kandang sendiri.
Jika Bali berhasil membagi tim menjadi dua, hal berbeda justru dialami Persija. Skuadnya hanya dihuni 29 pemain. Itu juga termasuk Ivan Carlos yang mengalami cedera parah ketika menang atas Mitra Kukar 4 Januari kemarin. Dan Persija harus bertandang ke Malaysia menghadapi Johor Darul Takzim pada 14 Februari mendatang.
Karena itu, Macan Kemayoran -julukan Persija- harus putar otak menghadapi jadwal yang ada. CEO Persija Gede Widiade mengakui kalau jadwal yang akan dihadapi timnya sangat sulit. Sangat melelahkan untuk dijalani.
”Tapi untungnya Medan (PSMS) mau membantu untuk menggeser jam bertanding, mereka (PSMS) sangat dewasa. Saya berutang kebaikan sama Medan (PSMS),” jelasnya. Persija yang awalnya bermain pukul 19.30, harus merubah ke 14.30 menghadapi PSMS Medan di Stadion Manahan Solo. Alasannya, jadwal penerbangan dari Solo ke Jakarta hanya ada pukul 19.30 saja.
Artinya, usai bertanding dengan status tuan rumah lawan PSMS, Persija harus terbang ke Jakarta pada 12 Februari. Lantas diteruskan menuju Johor setelah itu. Persija memang memaksakan diri agar tidak meranggal regulasi AFC Cup yang menyebut tim tamu harus datang H-2 sebelum pertandingan. ”Kalau telat, kami akan kena denda karena regulasi itu,” ungkapnya.