Bandung – Kodam III/Siliwangi menerima bantuan dua unit kapal pengangkut sampah/katamaran dari PT Gani Arta Dwitunggal. Ke depan, dua kapal tersebut yang akan digunakan mengangkut sampah di permukaan sungai Citarum.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Munardo mengatakan, kapal pengangkut sampah yang biasa disebut katamaran itu memiliki badan. Kapal tersebut memang terdengar asing. Namun jika melihat bentuknya, Pangdam meyakini masyarakat akan tahu jika kapal tersebut bisa digunakan di air.
”Alat ini berfungsi untuk mengangkut sampah dalam rangka merevitalisasi sungai Citarum,” kata Doni, kemarin (26/01).
Dengan adanya bantuan kapal pengangkut sampah dengan merek dagang Aquatec tersebut, pihaknya menghaturkan rasa syukur dan berharap akan semakin banyak pihak lain yang membantu dalam menyukseskan program Citarum Harum.
”Mudah-mudahan dengan bantuan ini akan semakin mempercepat proses penataan kembali sungai Citarum,” kata dia.
Selain itu, Pangdam juga mengharapkan semua anggota Kodam III/Siliwangi yang mendapat tugas untuk membersihkan permukaan sungai Citarum bisa memaksimalkan kinerjanya dengan menggunakan katamaran tersebut. ”Hari ini juga saya harapkan katamaran sudah berada di lapangan dan sektor yang nanti mendapat tugas bisa bekerja maksimal,” urainya.
Sementara itu, General Manager PT Gani Arta Dwitunggal Andi Jaya Prawira mengaku, senang bisa memberikan dua kapal tersebut dan bersyukur. Sebab, mendapat kesempatan untuk membantu dalam menyukseskan program Citarum Harum.
”Kita harap dengan ini sungai menjadi lebih bersih dan bisa menjadi sungai yang mendukung kehidupan masyarakat,” tegas Andi.
Dia memaparkan, kapal pengangkut sampah sengaja didesain memiliki dua badan dan bagian tengah sengaja dikosongkan. Dengan begitu, petugas bisa mengangkut sampah di bagian dalam saat melakukan pembersihan area permukaan sungai Citarum. ”Jadi perahu ini resistensi terhadap airnya sedikit dan bisa lebih lancar melaju di air,” tuturnya.
Menurutnya, bahan yang digunakan dalam pembuatan katamaran tersebut berbeda dengan kapal pada umumnya yang biasa menggunakan material fiber dan dinilai kurang kuat dan mudah pecah serta sulit diperbaiki.
Maka dari itu, pihaknya lebih memilih menggunakan bahan High Density Polyethylene (HDPE) yang dinilai sanggup menahan benturan. Kelebihan lainnya, kapal tersebut memiliki umur dan daya tahan yang terbilang lama.