KIP Dipotong Disdik Tutup Mata

SOREANG – Adanya pemotongan bantuan dana dari Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dikeluhkan oelh sebagia orang tua di Kecamatan Baleendah.

Salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya ini mengaku, adanya pemotongan sebesar Rp 90 ribu terhadap pencairan dana KIP milik anaknya.

Menurutnya pemotongan dilakukan dengan alasan sebagai biaya administrasi dan pembelian materai. Bahkan, pemotongan dilakukan kepada seluruh orang tua di sekolah tersebut.

’’Enggak tau ada yang koordinir katanya buat administtasi pencairan dan membeli materai gitu yah,’’jelas dia yang wanti wanti agar namanya tidak disebut.

Ketika diklarifikasi masalah ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Kasi Data dan Informasi Jamiat menegaskan, tidak benar ada pemotongan terhadap dana KIP. Namun bila terjadi demikian orang tua harus berani melapor jika ditemukan ada pemotongan yang dilakukan oknum sekolah.

Menurutnya, pemberian KIP dilakukan dengan cara non tunai yang dierikan langsung pada penerima bersama orang tua. Dinas pendidikan hanya menerima data dan menginformasikan kepada pihak sekolah.

Jamiat memaparkan, untuk data awal penerima KIP berada di dinas sosial karena di ambil dari penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Secara otomatis, peserta didik dari keluarga PKH akan mendapatkan KIP.

’’Setelah itu, sekolah akan memasukan data peserta didik dapodik, pihak dinas pendidikan hanya menerima data dari pusat, yang diusulkan oleh lapangan melalui Dinsos,’’ jelas Jamiat ketika ditemui kemarin (19/1)

Untuk itu, dirinya menghimbau kepada orang tua siswa penerima KIP harus berani melapor bila ada oknum guru memotong bantuan tersebut. Sebabm tindakan ini sangat tidak dibenarkan dengan alasan apapun.

’’Laporkan dan proses secara hukum, kalau ada oknum tenaga pendidik yang berani memungut atau mengkondisikan dana KIP,’’ tegasnya

Untuk menghindari yang tidak diingikan, pihaknya berharap kepada UPT di tiap kecamatan agar terus melakukan pembinaan dan pengawasan dalam proses pencairan KIP. Jangan sampai ada oknum pendidik yang melakukan pemotongan atau pengkondisian

Kendati begitu, Jamiat mengelak, ketika ditanya berapa jumlah penerima KIP di Kabupaten Bandung. Bahkan, dia beralasan bahwa staf yang memegang data sedang rapat ke Jakarta.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan