BANDUNG – Pemerintah Provisi Jawa Barat terus mendorong peningkatkan pengusaha baru. Meningkatnya jumlah Wira Usaha Baru (WUB) merupakan bagian dari janji kampanye Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Lia Embarsari, kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian dan Wirausaha Provinsi Jawa Barat, mengatakan pencetakan WUB sudah berjalan sejak tahun 2014 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jabar.
”Hari ini (kemarin, Red) puluhan wira usahawan baru (WUB) mengikuti sosialisas Pencetakan Seratus Ribu WUB Jawa Barat Tahun 2018 di Balai Pelatihan Koperasi Jalan Soekarno Hatta Bandung,” kata Lia pada Jabar Ekspres (18/1).
Lanjut dia, kegiatan tersebut diikuti dinas UKM kabupaten/kota se Jabar, konsultan WUB, asosiasi, perguruan tinggi, asosiasi, dan pihak-pihak terkait dengan pencetakan seratus ribu wirausaha baru. ”Peminat wira usaha baru cukup banyak, namun tahun ini ditargetkan tiga ribu wirausaha, sesuai dengan janji gubernur dan wakil gubernur selama lima tahun ini bisa mencetak seratus ribu wira usaha baru,” kata Lia.
Dia menjelaskan, untuk mengikuti program ini terbilang cukup mudah. Peserta calon WUB memiliki keinginan dan kemampuan untuk mengembangkan usahanya, dan dapat membuka lapang kerja baru sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan diri dan lingkungan. ”Di sini kita sifatnya hanya pelatihan, untuk pemodalan nanti kita arahkan dan dibantu,” ungkapnya.
Jelas dia, WUB tidak saja dilakukan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) tapi juga dibantu Sebelas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kabupaten/kota di Jabar. ”Kita dibantu sama SKPD lainnya karena kan ini cukup luas, dan kalau di kita semua dananya pasti tidak cukup,” tuturnya.
Lebih rinci terkait teknis persyaratan, dari segi usia hingga jenjang pendidikan. “Yang pasti harus punya KTP Jawa Barat, dan minimal pendidikan SD,” sebutnya.
Dari rentan empat tahun kebelakang pihaknya sudah menciptakan kurang lebih 3600 pengusaha baru, namun kata dia 60 persennya di dominasi oleh usaha kuliner. “Dari tiga program yang kita tawarkan kuliner ini menjadi dominan, 30 persennya di fasion dan sisanya baru di salon,” tutupnya. (pan/ign)