Aksi Bela Palestina

BANDUNG – Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Abdullah Gymnastiar berencana mengirimkan 20 ribu orang untuk mengikuti Aksi Bela Palestina, Minggu (17/12) mendatang. Jumlah tersebut kata dai yang kerap disapa Aa Gym itu berasal dari berbagai daerah baik dari Bandung maupun Jakarta.

Untuk keperluan kegiatan tersebut dikatakan Aa Gym, pihaknya sudah menyiapkan sekitar 100 bus, yang akan mengangkut jamaah aksi. Sejumlah jamaah, akan berangkat dari Daarut Tauhid dengan berkumpul terlebih dahulu pada pukul 22.00, Sabtu (16/12) dan diisi dengan kegiatan iktikaf.

Pada pukul 00.00, Minggu (17/12), jamaah akan berangkat dari Bandung menuju Jakarta untuk ikut Aksi Bela Palestina di Monumen Nasional, Jakarta pukul 06.00 di hari yang sama.

Dilansir dari dari Harian Terbit Aa Gym mengatakan, dirinya bersama para santri Daarut Tauhid akan ikut serta dalam Aksi Bela Palestina sekaligus membantu berperan membantu kebersihan selama aksi unjuk rasa. ”Saya akan hadir bersama santri dan tim, seperti biasa bagian bantu-bantu kebersihan. Untuk yang hadir bersiap agar menjadi tertib walaupun bertamu ke Jakarta tidak meninggalkan kotor sekecil apapun. Datang bersih, pulang harus lebih bersih Jakarta ini,” kata dia.

Terkait pernyataan Trump, Aa Gym mengatakan presiden AS itu telah mencirikan dirinya sebagai seorang yang tidak punya moral yang baik karena berusaha untuk terus menekan Palestina. ”Ya kita bisa bersatu tergugah. Pertama kita punya tanggung jawab bersama kepada Palestina yang dijajah sangat tidak bermoral dan siapapun yang mendukungnya juga tidak memilki kartu komitmen yang baik,” kata dia.

”Bahwa ini adalah pelanggaran yang sangat nyata terhadap hukum internasional. Mendukung penjajahan adalah perbuatan yang harus ditolak oleh seluruh masyarakat dunia yang beradab,” katanya.

Sementara itu, hasil KTT Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang diselenggarakan di Istanbul, Turki, pada Rabu (13/12) mendeklarasikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. OKI menolak pengakuan sepihak Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Dalam KTT Luar Biasa yang digelar sepekan setelah pidato pengakuan Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, para pemimpin OKI menyerukan seluruh negara untuk mengakui Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya yang tengah diduduki.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan