CIMAHI- Jelang Hari Raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 serta libur panjang, tim satgas pangan Kota Cimahi lakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) untuk memastikan keamanan pasokan dan ketersediaan bahan pangan terutama kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas).
Ketua tim Satgas Ketahanan Pangan Kota Cimahi yang sekaligus Kapolres Cimahi, AKBP Ruady Pramana Suryanagara mengungkapkan, pelaksanaan sidak selain untuk memastikan pasokan dan stok kepokmas, pihaknya juga mengecek kestabilan harga.
“Dari hasi pengecekan terlihat aman tidak ada kelangkaan baik untuk sembako, beras dan daging semua masih aman. Jikapun ada kenaikan tidak terlalu signifikan rata -rata masih dibawah 10 persen,” ungkapnya, usai pelaksanaan sidak di Pasar Antri Jalan Sriwijaya Kota Cimahi, kemarin (14/12).
Rusdy menjelaskan, berdasarkan hasil pantauan dilapangan, sejauh ini untuk pendistribusian barang masih terbilang aman tidak ada kendala. Tidak hanya itu, untuk kualitas barang yang dijualpun masih bagus dan layak jual.
“Kami berharap iklim seperti ini tetap terjaga. Dengan kerjasama semua pihak, baik dari distributor, pelaku usaha dipasar dan dari dinas terkait serta satgas pangan, saya yakin semuanya akan kondusif,” jelasnya.
Senada dengan Rusdy, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Cimahi, Adet Chandra Purnama mengatakan,untuk distribusi dan ketersediaan bahan pangan di Kota Cimahi relatif masih aman, namun, terkait harga karena memang mendekati hari raya natal dan tahun baru kenaikan pasti bakal terjadi.
“Memang se-Bandung Raya akan ada kenaikan harga, tapi fluktuatif. Tergantung komoditas yang ada dengan banyaknya permintaan,” katanya.
Berbeda dengan Rusdy dan Adet, Suhendar (35), seorang pedagang daging ayam potong di Pasar Antri Kota Cimahi, mengeluhkan tingginya harga beli telur dan ayam dari peternak dan distributor. Akibatnya, harga jual komoditas tersebut juga melonjak drastis.
Menurut Suhendar, harga jual telur naik signifikan sejak dua minggu terakhir. Semula harga Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu perkilogram. Daging ayam potong juga mengalami kenaikan dari harga normal Rp 28 ribu perkilogram, menjadi Rp 33 ribu sampai Rp 35 ribu perkilogram.
Kenaikan itu mulai terjadi sejak dua pekan terakhir. Ia juga tak tahu kenapa peternak dan distributor menjual ayam dan telur lebih mahal dari biasanya.