Rotasi Kepsek, Jangan Ada Praktik Tipu-Tipu

jabarekspres.com, BANDUNG – Komisi V DPRD Jawa Barat mengimbau kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk memastikan proses rotasi kepala sekolah. Terutamanya dalam proses seleksi terbuka jauh dari praktik tipu menipu ataupun titip menitip.

”Dewan minta ke Disdik Jabar. Agar rotasi kepala sekolah ini dijamin bebas praktik di luar system lah, tipu-tipuan, titip-titipan. Ya intinya jangan pakai gaya-gaya lama lagi. Karena kita harus move on dari gaya lama,” tutur anggota Komisi V DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS, Abdul Hadi Wijaya ke Jabar Ekspres di Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, belum lama ini.

Menurut Sekretaris Umum DPW PKS Jawa Barat itu saat ini praktik tersebut sudah tidak relevan mengingat segala informasi sudah sangat terbuka. Sehingga, jika ditemukan ada praktik, justru akan menjadi citra buruk, baik kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat maupun orang yang melakukan praktik menipu tersebut. ”Jadi, saya titip jangan coba-coba melakukan proses yang tidak sesuai sistem atau diluar sistem yang telah ditentukan,” jelasnya.

Selain itu, karena saat ini sudah jelas ada regulasi yang mengatur soal rotasi kepala sekolah. Sehingga sudah menjadi kewajaran program rotasi kepala sekolah harus dilakukan baik karena kondisi adanya kekosongan, pensiun, meninggal. Selain itu yang paling utama lantaran sudah menjabat dua periode atau selama 8 (delapan) tahun.

”Rotasi sekolah ini sudah ada aturannya dari Pemerintah Pusat (Kementian Pendidikan dan Kebudayaan). Sehingga sudah sepatutnya memang Disdik Jabar melakukan rotasi kepala sekolah ini dan saya lihat pun Kepala Dinas Pendidikan Jabar sudah melakukannya per 2017 ini,” terangnya.

Disisi lain, proses seleksi terbuka kepala sekolah yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat merupakan hal yang baik untuk mengukur kapasitas calon kepala sekolah, terutamanya mengenai kemampuan ataupun kapasitas menjadi kepala sekolah. ”Sehingga, dengan proses terbuka itu. Minimal akan ada landasan, jadi kepala sekolah itu dan akan ada dorongan terhadap calon kepala sekolah, untuk terus meningkatkan wawasan dan kemampuan mengingat persaingan ketat dan terukur dalam proses seleksinya,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan