jabarekspres.com, NGAMPRAH – RSUD Cikalongwetan akan kembali mendapatkan kucuran anggaran sebesar Rp 13 miliar pada 2018 dari yang sebelumnya diajukan sebesar Rp17 miliar.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Pupu Sari Rohayati mengatakan, anggaran tersebut diperuntukan bagi operasional rumah sakit, SDM serta pembelian alat kesehatan (alkes).
“Tahun depan dipastikan dapat tambahan sebesar Rp 13 miliar untuk RSUD Cikalongwetan,” kata Pupu ketika ditemui kemarin (4/12)
Menurutnya, secara bertahap perlengkapan Alkes serta SDM di RSUD Cikalongwetan akan terus ditambah. Sehingga, mampu menyempurnakan pelayanan kesehatan dan mengejar status tipe-C dan untuk menutupi kekurangan fasilitas dan SDM.
Pupu menambahkan, untuk mengejar rumah sakit tipe-C, minimal harus ada 130 tempat tidur, sementara yang dimiliki saat ini baru 80 tempat tidur. Namun demikian, dia memastikan pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan rawat jalan bisa dilakukan.
“Untuk pelayanan IGD dan rawat jalan sudah bisa dilayani dan juga rawat inap. Kita ingin memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang datang,” ungkapnya.
Sementara, Bupati Bandung Barat Abubakar sebelumnya menjelaskan, hadirnya RSUD Cikalongwetan akan memberikan pelayanan bagi masyarakat di wilayah Cipendeuy dan Cikalongwetan.
Lebih dari itu, daerah tetangga seperti Purwakarta juga dapat terlayani. “Posisi RSUD ini memang mampu melayani Cikalongwetan dan Cipendeuy. Tapi, bila ada pasien dari Purwakarta juga dapat dilayani,” katanya.
Abubakar menjelaskan, selama dirinya menjabat 10 tahun, sejumlah janji kampanye di antaranya soal pelayanan kesehatan. Dia menyebutkan, sampai saat ini sudah berdiri sejumlah RSUD di beberapa titik mulai dari RSUD Cililin, Lembang, Cikalongwetan dan direncanakan akan dibangun Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) di Padalarang.
“Tinggal RSIA yang belum terwujud. Itu sudah kami rencanakan untuk dibangun di Padalarang, sebelum jabatan saya berakhir,” pungkasnya. (drx/yan)