Kader Tolak Demiz

Selain fatsun akan keputusan ini, bagi dia, kader sudah sewajibnya menyukseskan bakal calon yang didukung oleh Partai Demokrat. ”Bukan diperdebatkan apalagi ditentang untuk diganti,” tegasnya.

Di bagian lain, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar batal menjadi kader Partai Gerindra. Dia lebih memilih menjadi kader Partai Demokrat, menjelang Pilkada Jabar 2018.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jabar Mulyadi mengatakan, partainya menghormati keputusan Demiz.

Sebelumnya, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jelas, sepakat mengusung pasangan Demiz-Ahmad Syaikhu dengan syarat Demiz bergabung menjadi kader Partai Gerindra.

Namun di tengah jalan, partai bentukan Prabowo Subianto tersebut mencabut dukungan lantaran rencana kaderisasi Demiz tidak kunjung terealisasi.

”Kami menghormati keputusan Pak Demiz menjadi kader Demokrat yang konon beliau pendiri Partai Demokrat. Itu hak Pak Demiz dan kita hormati,” kata Mulyadi kemarin.

Mulyadi menjelaskan, keputusan Demiz menjadi kader Partai Demokrat tidak membuat partainya kecewa. Gerindra masih membuka peluang untuk mendukung Demiz di Pilkada Jawa Barat 2018 dengan syarat pasangannya harus kader Partai Gerindra.

”Tidak ada istilah kecewa beliau tidak jadi kader Gerindra. Gerindra tetap berpegang penuh terhadap parameter yang diharapkan ketua umum kami, kandidat harus dari kader. Siapa kandidatnya itu nanti hak prerogratif Pak Prabowo,” ungkapnya.

Selain itu, Partai Gerindra masih membuka peluang untuk bergabung dengan Partai Demokrat, PKS, dan PAN yang telah sepakat mendukung Demiz.

”Secara kebersamaan Gerindra masih memungkinkan untuk bersama-sama selama apa yang harus dijalankan Gerindra Jabar sesuai dengan arahan ketua umum yaitu memperjuangkan kader Gerindra menjadi kandidat (cagub atau cawagub, Red),” tandasnya. (mg2/bbs/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan