Sungai Cikeruh Kembali Tertimbun Sampah

jabarekspres.com, SOREANG – Keberadaan sampah yang menumpuk di aliran sungai Cikeruh Kecamatan Rancaekek terlihat menutupi seluruh aliran air sungai.

Berdasarakan keterangan warga setempat sampah tersebut berasal dari Kabupaten Sumedang yang bermuara ke Sungai Citarik dan Citarum. Sampah datang secara bertahap ketika terjadi hujan lebat yang mengakibatkan arus sungai Cikeruh deras.

Sampai sejau ini belum ada penanganan kembali dari Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Bandung untuk membersihkan tumpukan sampah sepanjang sekitar 30 meter dengan lebar 3 meter.

Untuk mengurangi jumlah volume sampah itu warga sekitar membakar tumpukan sampah agar volume sampah berkurang. Itu terlihat dari bekas abu sampah yang dibakar oleh warga.

“Kondisi tersebut sudah terjadi sejak lama, namun jika hujan sampah kembali menumpuk meski sudah kami bakar dan dikeruk oleh pemerintah,” kata salahsatu warga Ati Ardiana (32) kemarin, (10/10)

Sampah yang menumpuk dialiran sungai tersebut didominasi oleh sampah rumah tangga dari mulai kemasan makanan yang terbuat dari streofoam. Bahkan perabotan rumah tangga seperti Sofa, Tikar, Kasur dan helm terlihat menumpuk dengan sampah lainnya.

Ati merasa prihatin jika kondisi tersebut terus dibiarkan. Sebab, jika hujan turun dengan intensitas besar di wilayah Sumedang, banjir pasti terjadi di wilayah Rancaekek.

“Airnya meluap ke pemukiman dan terjadi banjir. Saya juga khawatir dengan kesehatan warga pasalnya bau busuk yang keluar dari sampah tersebut sangat mengganggu sekali,” ungkapnya.

Sementara itu Camat Rancaekek Banjar Baban mengatakan, selama ia menjadi Camat Rancaekek 10 bulan kebelakang tumpukan sampah yang berada di Sungai Cikeruh sudah dikeruk pihaknya sebanyak tiga kali. Namun, dua bulan kemudian sampah kembali menumpuk.

Baban mengatakan, untuk menangani permasalahan sampah tersebut dibutuhkan sinergitas antara Pemkab Bandung dan Pemkab Sumedang.

“Harus ada koordinasi dengan Sumedang, sudah beberapa kali pertemuan cuma diwakilkan oleh stafnya saja bukan pemegang kebijakan. Termasuk permasalahan banjir Kahatex,” ujarnya.

Baban berharap masyarakat dan para pengusaha untuk berperan aktif menangani sampah. Ia tidak menuduh, jangan sampai sampah numpuk di sungai. Meski masalah sungai ada di BBWS jangan sampai pemerintah setempat yang terus disalahkan.

Tinggalkan Balasan