jabarekspres.com, Jakarta – Ketua DPD Golkar Dedi Mulyadi melakukan pembicaraan tertutup dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie yang akrab dipanggil Ical di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, kemarin (29/9).
Pria yang menjabat Bupati Purwakarta tersebut mengaku, siap mundur dari Golkar jika tidak membawa kebaikan bagi Golkar dan masyarakat. Terlebih yang dilakukannya terhadap partai Golkar bukan persoalan mendapat tiket maju atau tidak.
”Apabila saya mencalonkan gubernur membuat Golkar kisruh, menurunkan elektabilitas partai dan tidak membawa kebaikan bagi Golkar dan masyarakat, maka saya mundur,” ucap Dedi, kemarin.
Dedi mengatakan saat ini kondisi Golkar secara nasional mengalami penurunan. Sebaliknya, di Jawa Barat mengalami kenaikan. ”Harapan pada pembina yang dialami kenaikan dipertahankan, dengan mencari cara Golkar memiliki elektabilitas yang baik,” ujarnya.
Terkait soal adanya peminta mahar politik Rp10 miliar dengan pencalonannya di Pilkada Jabar, dia mengaku, sudah melaporkan adanya teror dari peminta mahar kepada Ketum Golkar Setya Novanto dan Sekjen Idrus Marham. Meski demikian, dia tidak bisa menyebutkan siapa yang menerornya itu.
”Mahar itu sudah kami sampaikan ke DPP ke Sekjen, orangnya nggak boleh saya sebutkan. Tanggapan DPP nanti dibahas setelah melewati masa berat. Jadi internal sudah dilaporkan,” imbuh Dedi.
Di sisi lain, dia juga meminta meminta Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar tak ragu mengusung kadernya dalam setiap kontestasi politik. Menurut Dedi, sebagai sebuah partai memang sudah selayaknya kaderisasi yang selama ini dilaksanakan langsung diaplikasikan dalam perhelatan politik yang nyata.
Dedi juga menyebut, dalam negara yang mengusung sistem kepartaian, sudah menjadi konsekuensi bagi kepala daerah yang hendak maju untuk menjadi kader dalam sebuah partai. Bagi yang enggan, maka bisa maju lewat jalur independen.
”Golkar juga sebagai partai kader harus mau memajukan kadernya,” tegasnya. ”Kalau enggak, namanya partai rental bukan partai kader,” sambung pria yang biasa disapa Kang DM itu.
Hingga saat ini, sinyal rekomendasi Golkar kembali melebar pasca munculnya rumor dukungan partai beringin itu untuk Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Padahal sebelumnya nama Dedi Mulyadi sudah digadang-gadang akan maju di Pilgub Jabar.