Menurutnya, saat ini data tersebut masih belum menampilkan fakta yang terjadi di lapangan. Walaupun begitu, pihaknya mengapresiasi masyarakat yang telah mengadukan masalah trafficking.
”Dulu masyarakat sulit untuk mengadukan masalah-masalah perdagangan orang. Sebab, lembaga yang menampung pelaporan. Namun, sekarang masyarakat hanya perlu keberanian insyaallah kita tangani,” jelasnya..
Sementara itu, salah satu perwakilan DPPKBP3A Kabupaten Cianjur Esih Sukaesih mengungkapkan, saat ini Kabupaten Cianjur akan mendorong upaya pemerintah dalam memberantas perdagangan orang. ”Terutama permasalahan buruh migran dengan meningkatkan sosialisasi dan koordinasi dengan berbagai pihak stake holder perlindungan anak,” tuturnya.
Baca Juga:3.3 Juta Belum Ber e-KTPJanji Abubakar Diakhir Jabatan
Dia mengungkapkan, pihaknya akan menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk mengawasi dan berani melaporkan jika terjadi upaya pemalsuan dokumen dalam perekrutan. Biasanya hal tersebut terjadi dikarenakan iming-iming gaji yang tidak masuk akal. Bahkan ajakan usia anak untuk bekerja.
”Berbagai modus baru seperti penipuan melalui media sosial dan iklan lowongan kerja. P2TP2A berhasil memulangkan anak-anak korban trafficking ada yang terjadi di Batam, Bengkulu dan lain-lain,” tuturnya.
Esih juga menegaskan, untuk mewaspadai pelaku trafficking yang dilakukan oleh anak-anak. Padahal sebenarnya, anak-anak merupakan korban dari trafficking. ”Oleh karena itu kami akan terus kita membongkar sampai pada aktor intelektualnya, kami tidak takut,” paparnya. (yan/yul/rie)
