Bidik Bandung Tanpa Kabel Udara

”Alhamdulillah pembangu­nan fasilitas ducting di be­bebrapa ruas jalan kota bandung ini dimulai sejak tahun 2014 dan sampai tahun 2016 membangun jalan sepanjang 31.708 meter. Pada tahun 2014 sepanjang 9894 meter, di tahun 2015 sepanjang 15.514 meter dan tahun 2016 sepanjang 6.300 meter. hal tersebut akan terus dikembangkan di tahun berikutnya. Khusus jalan naripan yang akan dilakukan penurunan kabel kami membangun fa­silitas ducting di tahun 2016 yang berupa pipa paralon diameter 6 inci, sebanyak 8 buah selongsong yang pan­jangnya 1700 meter.

Mulai dari simpang Braga sampai dengan simpang Ja­lan Sunda dilengkapi dengan fasilitas mainhole dan tiang distribusi di beberapa titik,” ujar Zulkarnain.

Dirinya berharap, pembangu­nan ducting bersama diha­rapkan menjadikan manfaat yakni kota menjadi bersih dari kabel udara, indah dan teratur. ”Tidak perlu lagi gali lobang dan tutup lobang teru­tama di ruas jalan yang di­mana sudah tertata rapi. Selain itu mengurangi biaya pemli­haraan di kota Bandung serta ducting bersama juga mewujudkan smart city yang membangun setiap orang kerjasama berbasis inovasi dan teknologi,”ujarnya.

Sementara itu menurut Dir­jen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Ismail menyampaikan, kominfo menyambut baik kegiatan penurunan kabel yang merupan bagian dari rencana Pita Lebar Indonesia (broadband) yang mengem-bangkan infrastruktur di In­donesia dari tahun 2014-2019.

”Jadi infrastruktur itu bisa di bagi, ada mobile broadband dan fix broadband. Nah optic ini kabel yang mendukung dua-duanya, jadi koneksi un­tuk mobile di support oleh fiber optic. Selain itu, Fiber Optic juga mensupport bro­adband sampai ke rumah rumah yang disebut Fiber To The Home, maka pelayanan terhadap jaringan bisa terasa sampai ke rumah.”jelas Ismail.

Lanjutnya, program kota bandung ini mensienergikan dua sisi. Sehingga tidam se­mata mata melarang, tapi menyiapkan alternatif infra­struktur di bawah tanah. ”Sebenarnya disetiap tempat juga kabel udara sifatnya primer dan tersier. Kalo sam­pai di perumahan maupun gang yang sangat sempit itu ya sulit untuk melakukan penggalian, tapi untuk dae­rah jalan raya kota besar mestinya kabel harus be­rada di bawah, namun di sesuaikan tempatnya,” pung­kasnya Ismail. (hms/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan