PPRC Overload, PKL Kembali ke Jalan

jabarekspres.com, Cimahi – Pengelola Pasar Raya Cimindi (PPRC) mengakui pedagang kaki lima, kembali berjualan di jalan. Hal itu diakui Andri Gunawan, kordinator PPRC saat ditemui wartawan di area pasar tersebut, keamrin (11/7). Akibatnya pengelola merasa dipusingkan dengan ulah PKL yang selama ini tidak bisa diatur.

“Penyebab mereka kembali berjualan di bahu jalan itu karena tidak tertampung di sini. Jumlah PKL wilayah pasar Cimindi mencalai 500 pedagang. Sedangkan yang bisa tertampung disini, hanya 50 pedagang saja. Jadi hanya 10% pedagang saja. Selain itu fasilitas yang diberikan disini juga masih kurang. Makanya itu juga penyebab mereka kembali lagi jalan,” kata dia.

Seharusnya lanjut Andri, sebelum direlokasi, pemerintah harus sudah siap menyediakan segala keperluan PKL pasar Cimindi. Agar pedagang dan pembeli nyaman datang ke PPRC itu.

Pengelola juga mengatakan sarana dan prasarana PPRC masih jauh dari memadai. Tempat parkir, toilet, mushola kecil dan tempat pembuangan sampah, menjadi hal yang dipermasalahkan pedagang.

“Ketika kita mengadakan event – event kan pengunjung banyak. Sehingga ini menguntungkan untuk pedagang. Namun kita kesulitan dengan lahan parkir. Demikian juga dengan tempat pembuangan sampah sementara, seharusnya tidak dibangun di depan pasar. Ini jadi masalah juga bagi konsumen,” tambahnya.

Sejak tahun 2014, sebanyak 50 PKL yang direlokasi ka PPRC tidak bertahan seluruhnya. Ada saja PKL yang memutus kan kembali ke jalan lagi.

Bahkan sampai saat ini hanya tinggal 25 PKL saja yang bertahan di PPRC. Karena mereka berkeyakinan kuat, dengan berjualan di pasar dan lokasinya yang aman di lingkukan pasar. Selain itu mereka tidak harus takut dirajia Satpol PP, “ujarnya.

Ke depan, jika kembali akan merelokasi PKL, pemerintah harus siap dengan semua kebutuhan PKL. Agar pelaku usaha di bahu jalan itu tidak kembali lagi berjualan di jalan, karena melanggar Perda K3.

“Menurut kami, pemerintah kota Cimahi harus punya konsep yang bagus. Yang sekarang ini harus dikonsep ulang, di revalitasi lagi dan harus disesuai kan dengan kondisi saat ini. Fasilitas harus siap dibarengi media promosi yang harus dilakukan dengan baik. Misalnya menggelar acara Nobar Persib dan event even yang lainnya, harus mengundang sponsor agar semuanya jadi tanggungan sponsorship. Sehingga PPRC kembali terbawa harus karena selalu menggelar acara berbobot, ” tandas Andri.

Tinggalkan Balasan