453 Ribu Orang Jadi Sasaran Imunisasi

jabarekspres.com, NGAMPRAH– Pada bulan Agustus dan September 2017 mendatang, sebanyak 453 ribu warga Kabupaten Bandung Barat menjadi sasaran imunisasi campak (measles) dan rubella (MR). Saat ini, Dinas Kesehatan setempat tengah gencar melakukan sosialisasi hal itu kepada para guru dan kader di lapangan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Pupu Sari Rohayati di Ngamprah, kemarin.

Imunisasi MR ini, ujar Pupu, merupakan program nasional yang dicanangkan tahun ini. Imunisasi MR akan menjangkau sasaran berusia 9-59 bulan serta 60 bulan-15 tahun kurang sehari. “Memang program imunisasi ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sasarannya adalah anak-anak dan remaja. Khusus untuk remaja, kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk disosialisasikan di sekolah-sekolah,” ujar Pupu.

Imunisasi MR tersebut, menurut Pupu, akan diberikan dengan cara disuntikkan pada lengan sebelah kiri. Satu suntikan berisi dua vaksin, yakni anticampak dan antirubela. Vaksinasi untuk anak-anak diberikan di posyandu, sedangkan untuk remaja di sekolah masing-masing.

Pemberian imunisasi MR itu dilatarbelakangi banyaknya kasus campak dan rubella yang melanda anak-anak dan remaja di Indonesia. Awalnya, Dinas Kesehatan hanya memberikan imunisasi campak, tetapi kini ditambah dengan rubella. “Sebab, berdasarkan pemeriksaan, ternyata lebih banyak yang terkena rubella daripada campak. Memang, rubella ciri-cirinya hampir sama dengan campak,” katanya.

Untuk diketahui, campak merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dengan masa inkubasi 8-13 hari.  Gejalanya, yaitu demam, bercak kemerahan pada kulit disertai dengan batuk atau pilek. Sementara itu, rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Penyakit ini bisa menular kepada wanita hamil dan membahayakan janinnya.

Pupu mengungkapkan, imunisasi dibutuhkan untuk mencegah campak dan rubella. Satu kali vaksin untuk seumur hidup. “Berbagai penyakit dan virus saat ini memang beragam. Sehingga diperlukan pencegahan sebelum terserang penyakit. Terutama bagi anak-anak kita agar masa depan mereka lebih baik,” ujarnya.

Lebih jauh Pupu menjelaskan, imunisasi MR nanti akan melibatkan 325 petugas medis. Mereka merupakan tenaga medis yang tergabung dalam berbagai organisasi kesehatan, seperti Ikatan Dokter Indonesia dan Ikatan Bidan Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan