Wacana Cole Akan Dipecat Menguat

”Sangat menyakitkan, sangat menyebalkan. Jangankan bobotoh, kita juga merasakan hal yang sama.  Kejadian ini sama seperti saat melawan PS TNI,” ungkapnya.

Umuh pun sangat marah ketika Essien gagal mengeksekusi tendangan penalti. Menurutnya, Essien tidak serius dalam melakukan tendangan. Apalagi Essien bukan algojo penalti yang ditunjuk Pelatih Djajang Nurdjaman.

”Masa sekelas Essien tidak bisa mengeksekusi tendangan penalti. Menembak seperti main-main. Gawang menghadap utara, tapi pandangan mengarah ke timur, ini tidak serius. Selama latihan penalti, Essien memang tidak bagus, Djanur sudah menunjuk algojonya Vlado. Tapi dia tiba-tiba memegang bola,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan, Djanur sempat bingung saat menentukan line up pemain. Bahkan muncul kekhawatiran Essien dan Cole akan kabur jika tidak dimainkan. ”Djajang juga bingung saat menentukan line up, Dado dikorbankan. Ada kekhawatiran Essien dan Cole kabur jika tidak masuk line up. Buat saya itu tidak apa-apa, sudah risiko. Cole tidak akan dimaikan karena saya tidak memberikan izin, peformanya diluar ekspetasi,” tegasnya.

Selain kecewa dengan peforma Essien, amarah Umuh pun semakin memuncak saat Maitimo tertawa di bus ketika suasana sedang berkabung karena gagal meraih kemenangan. Menurutnya, Maitimo tidak  punya solidaritas dengan pemain lain yang sedang merasakan kegagalan.

”Maitimo malah tertawa di bus. Orang lagi berkabung masa dia ketetawa-ketawa. Kalau dia mau kabur karena tidak terima saya marahi tidak masalah. Saya sangat marah, kecewa. Mudah-mudahan di Bali ada perubahan karena hasil laga nanti juga berisiko untuk pelatih,” pungkasnya. (any/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan