Neneng Hasanah Yasin Resmi Jabat Bupati Bekasi

jabarekspres.com, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melantik Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supriatmaja sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bekasi periode 2017-2022. Neneng dan Eka Supriatmaja, terpilih dalam Pilkada Kabupaten Bekasi pada pilkada serentak Februari lalu.

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bekasi menetapkan pasangan Neneng Hasanah Yasin–Eka Supriatmaja sebagai pemenang dan Sa’duddin–Ahmad Dhani pada urutan kedua. Pasangan Neneng dan Eka diusung Partai Golkar, PAN, Nasdem dan Hanura. Mereka meraih suara terbanyak, 471.585 suara.

Posisi kedua ditempati jagoan PKS, Gerindra dan Demokrat, yakni Sa’duddin–Ahmad Dhani. Pasangan dengan nomor urut 2 ini meraih suara 309.410 suara

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, Neneng dan Eka dilantik karena habisnya masa jabatan mereka pada 14 Mei 2017. Itu sebabnya, mereka masuk pelantikan serentak tahap pertama.

”Mulai hari ini kabupaten Bekasi memasuki babak baru kepemimpinan. Sehingga ini menjadi modal menyusun pembangunan dengan penuh inovasi, adil, dan makmur menaungi penduduk 3,6 juta jiwa warga Kabupaten Bekasi,” kata Ahmad Heryawan usai melantik di Aula Barat, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, kemarin.

Dalam implementasinya, kata Heryawan, Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak bisa kerja sendiri. Bupati harus tetap harus kerja sama, kerja cerdas, dan ikhlas. Bupati juga harus bersinergi dengan OPD, ulama, para cendikia, kalangan pengusaha, dan seluruh elemen masyarakat. Tujuannya untuk majukan Kabupaten Bekasi di bidang masing-masing.

Menurut pria yang akrab disapa Aher itu, piramida penduduk Kabupaten Bekasi, didominasi usia balita, usai sekolah, dan produktif. Peluang dan tantangannya banyak. Mulai dari tuntutan lapangan kerja, pengangguran, tersedianya akses sekolah dan mutu pendidikan untuk pendidikan setinggi-tingginya agar bersaing.

”Kami minta bupati langsung kerja, laksanakan tugas lainnya. Yang difokuskan pada kenaikan IPM 2016. Yang baru mencapai 72,6 poin. Nawacita pembanguan dari pinggiran, infrasturktur wilayah pun harus dibangun, mulai dari jaringan jalan, jembatan, irigasi, sampah, listrik desa dan pertumbuhan ekonomi,” papar Aher.

Pria berkacamata ini mengingatkan, jangan ada ketimpangan wilayah utara dan selatan. Daerah menurut dia, dituntut produktif, menghadirkan inovasi dan tata kelola, infrastuktur pendukung usaha, agar dapat membuka kesempatan kerja seluas-luasnya. Bersama dengan itu, kata dia, harus pula dihadirkan birokrasi yang efektif dan akuntabel.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan