Sementara itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung juga melakukan pengetatan pengawasan di internal jelang PPDB. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya permainan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Juhana mengatakan, terus mendorong pengawasan internal. Hal itu, kata dia, sebagai bagian dari menghindari peluang kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). ”Apalagi saat ini gencar saber pungli,” tegas Juhana saat dihubungi Jabar Ekspres, kemarin.
Juhana mengakui setiap awal tahun pendidikan, PPDB selalu menjadi sorotan semua pihak. Sebab, selalu ada wacana siswa titipan. ”Saya tidak menutupi, setiap PPDB ada sistem anak titipan. Itu dilakukan, dengan dua catatan satu anak dari keluarga miskin dan zonasi jarak rumah siswa berdekatan dengan sekolah. Yang dikenal Afirmasi,” tuturnya.
Secara internal Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, lanjut Juhana, pihaknya akan memperketat pengawasan kepada pegawai dibawahnaungan itu. Karena dirinya tidak menampik, kalau ada pegawai dinas yang bermain setiap PPDB. Oleh karena itu, pengawasan dan peninjauan akan terus dilakukan secara internal.
Adapun untuk sosialisasi tentang rencana pengawasan, dirinya akan melibatkan pihak lain seperti kepolisian. Hal itu untuk memberikan pengetahuan kepada orang tua agar tidak terpancing oleh oknum untuk memuluskan pendaftaran PPBD, kalau masih ditemukan oknum pegawai disdik yang melakukan penitipan pihaknya akan memberikan sanksi sesuai aturan
”Kalau ada oknum yang bermain di pendaftaran PPDB, saya akan tegas memberikan sanksi. Apalagi kalau ketahuan menerima uang, maka akan diterapkan sanksi tentang pungli,” jelasnya.
”Saya mengajak kepada semua pihak, agar ikut mengawasi proses PPDB bebas dari pungli,” sambungnya.
Sementara itu, sistem PPDB 2017 di Jawa Barat dinilai masih perlu disosialisasikan kepada setiap kabupaten/kota di Jabar. Utamanya untuk lingkungan SMK.
Kepala SMK AMS Cianjur Deni Koswara mengatakan, pihaknya masih menunggu ada sosialisasi tentang sistem terbaru untuk PPBD. Padahal dalam waktu dekat sejumlah sekolah sudah mulai melakukan penerimaan siswa.
”Kan ada sistem baru, yakni PPBD terpadu, harus dijelaskan seperti apa. Kalau informasi sekilar melalui rekan sudah, tapi masih banyak hal yang membingungkan,” kata Deni kepada Jabar Ekspres, kemarin.