Akibat teknis itu, siswa di SMA Tamasek Independen School pun tidak bisa mengikuti ujian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan harus molor hingga dua jam dari jadwal semula.
”Kami akhirnya bisa mengikuti UNBK setelah pihak Matrix menghubungi server pusat lansung, namun kami log in-nya memang terlambat dari jawal semula. Namun tetap mengikuti sesi pertama, karena UNBK ini kan ada tiga sesi,” terang Fredi.
Siswa di Tamasek sendiri dipaparkannya memang hanya empat orang yang mengikuti UNBK. Selebihnya siswa lainnya sudah mengikuti ujian persamaan. ”Ini pertama kali kami ikut UNBK, tahun lalu kami bergabung ke SMAN 15 Bandung,” jelasnya.
Sementara itu di Cianjur, sarana dan prasarana (UNBK) di dinilai masim minim. Bahkan beberapa sekolah harus menumpang. Bahkan di dalam satu ruangan terdapat peserta yang melebihi kuota.
”Setelah saya tinjau untuk Ujian Nasional SMA, ternyata banyak yang digabung di satu sekolah,” ujar Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman usai melakukan peninjauan ke sejumlah sekolah, kemarin (10/4).
Dalam pelaksanaan hari pertama, Wakil Bupati didampingi Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur, Sapturo mendatangi SMAN 1 Cianjur dan SMAN 2 Cianjur.
Di SMAN 1 Cianjur, kata dia, dirinya mendapati sejumlah sekolah bergabung di sana. Yakni SMA Al-Azhari, Cokroaminoto, dan Al Muawanah. Sarana yang kurang membuat sekolah tersebut bergabung di SMAN 1 Cianjur untuk UNBK.
”Cianjur memang seluruhnya sudah UNBK untuk SMA, tapi ternyata sarananya masih minim. Disiasati dengan digabung di sekolah yang sudah cukup,” katanya.
Dia berharap, ke depan tidak ada lagi sekolah yang kekurangan sarana komputer untuk UNBK. ”Ya ke depan harus ditambah sarananya agar tak ada lagi yang digabung,” ucapnya.
Seperti halnya yang terpantau di SMAN 2 Cianjur. Sarana yang teratas membuat pelaksaksaan dipadatkan, bahkan satu ruangan lebih dari 60 siswa sehingga dinilai gemuk.
Menurutnya, total siswa yang mengikuti ujian mencapai 337 orang dengan dibagi tiga sesi. Meskipun saling berhadapan, dia menjamin tidak ada kecurangan atau saling contek antar siswa.
”Soalnya kan beda, pastinya tidak ada saling contek. Tapi ke depan upayakan supaya ruangan UNBK ditambah sehingga tidak berdesakan seperti sekarang,” ungkapnya.