jabarekspres.com, BANDUNG – Polda Jawa Barat optimalkan peran intelejen untuk cegak aksi terorisme. Hal ini dilakukan untuk menyikapi dan antisipasi terjadinya serangan terorisme yang belakangan ini terjadi.
Untuk diketajui, aksi terorisme terjadi di Kabupaten Lamongan, pada Jumat (7/4). Selain itu, teroris tersebut melakukan aksi penyerangan polisi lalu lintas di Tuban Jawa Timur, pada Sabtu (8/4). Sehingga ke enam teroris itu ditembak mati.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya tak hanya memperketat pengamanan kantor dan markas kepolisian di Jawa Barat. Pihaknya juga mengoptimalkan peran intelejen untuk mengantisipasi aksi teror di setiap Polres dan Polsek di Polda Jabar.
”Kami sebar intelejen untuk mencari informasi yang satu jaringan dengan yang ada di Jatim,” kata Yusri kemarin (9/4).
Untuk mengamankan markas, pihaknya memberlakukan satu pintu masuk di setiap kantor kepolisian di Jabar. Dikatakannya, personel bersenjata lengkap berjaga di setiap pintu masuk. ”Sementara, untuk anggota yang patroli juga tidak boleh sendiri, harus lebih dua personel,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan membenarkan, pihaknya meningkatkan pengamanan markas Kepolisian yang ada di Jabar. Sebab, kantor polisi telah menjadi salah satu sasaran penyerangan teroris sejak lama.
Selain itu, lanjut Anton, beberapa pengungkapan kasus teroris, para pelakunya memang menargetkan kantor polisi atau anggota polisi. Contohnya, kata Anton, jaringan pelaku bom panci yang meledak di Taman Pendawa beberapa waktu lalu pun rencananya akan menyerang di Markas Polda Jabar. Namun rencana itu gagal terjadi lantaran Yayat Cahdiyat tewas ditembak dan komplotannya berhasil ditangkap tim Densus.
”Alhamdulillah kezaliman itu tidak diridoi. Sehingga gagal meledak, sedangkan para teroris pun berhasil ditangkap, dan dilumpuhkan,” tandasnya.
Sebelumnya serangan terhadap pos polisi di Jenu, Tuban Sabtu (8/4) pagi dipastikan memiliki benang merah dengan Zainal Anshori, pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang Jumat (7/4) lalu ditangkap di Paciran, Lamongan.
Kepastian tersebut disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dalam ekspos keberhasilan melumpuhkan enam teroris yang ditembak tim gabungan Brimob Polda Jatim, Polres Tuban, dan TNI di kawasan tanaman jagung di Desa Suwalan, Kecamatan Jenu.