Ajak Guru Jaga Keseimbangan Air

jabarekspres.com, SOREANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung, melalui Sosialisasi Konservasi Sumber Daya Air (SDA) memperkenalkan konservasi sebagai cara memanen air.

”Sebagai sumber kehidupan, air tentu saja perlu dikonservasi untuk masa depan, salah satunya dengan cara konservasi untuk memanennya. Saya mengajak pada semua guru untuk konsisten dan bisa menginformasikannya baik pada murid ataupun masyarakat luas,” ucap Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah.

Sebut dia tujuan dari usaha konservasi air yakni untuk menjaga keseimbangan untuk menjamin ketersediaan air yang bakal dirasakan generasi masa depan. Selain itu juga untuk pemenuhan kebutuhan fisiologi umat manusia. Ketersediaan sebaran air bumi kata Asep, terdiri dari air di bumi yakni 3 persen air tawar dan 97 persen air asin.

”Sedangkan air tawar terdiri dari 30,1 persen air bawah tanah, 68,7 persen es dan 0,9 persen lainnya. Sementara air tawar permukaan yakni 2 persen air sungai, 11 persen rawa dan 87 persen air danau.  Konservasi dilakukan juga dengan tidak menebang pohon sembarangan, guna menjaga kualitas dan kuantitas air bumi,” terangnya.

Menurut Asep, kuantitas air bumi masih terjaga. Namun kembali lagi pada konsisten dan perilaku manusia sendiri untuk bisa menjaga dan melestarikan air sebagai anugerah dari tuhan. Melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkan, tidak lebih berhasil dari perilaku manusia untuk memanfaatkan air dengan bijak.

”Pengurangan air segar dari sebuah ekosistem tidak akan melewati nilai penggantian alamiahnya. Harus dilakukan penghematan energi dari Pemompaan air, pengiriman, dan fasilitas pengolahan air limbah mengonsumsi energi besar. Melalui konservasi ini, air bisa dipanen,” tambahnya.

Asep Kusumah mengatakan, kebutuhan air bersih rumah tangga diketahui berkisar antara 160-250 liter/orang per hari. Manusia sebagai pengguna air, tentu saja harus paham dan menyadari akan penggunaannya secara benar.

Untuk memaksimalkan aplikasi memanen air kata Asep, Pemerintah Kabupaten Bandung bekerja sama dengan unsur akadamisi dan penggiat lingkungan, yang selanjutnya akan diterapkan di masyarakat, baik  melalui metode teknologi maupun perilaku sosial.

Perwakilan dari Tim Akademisi Institute Pertanian Bogor (IPB), Wahyu mengungkapkan berdasarkan besaran People Equivalent (PE), untuk rumah biasa diperkirakan jumlah air limbahnya adalah 120 liter /hari per orang. Menurutnya Jika jumlah ini dikalikan dengan jumlah penduduk Indonesia (229.964.720 jiwa) maka air limbah domestik yang diproduksi setiap hari akan mencapai 27.595.766.400 liter.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan