Ajak Guru Jaga Keseimbangan Air

”Air limbah yang dihasilkan dari rumah tangga mencapai 27 miliar liter.  Manusia memanen air untuk keperluan tertentu dan masa yang panjang. Air dapat dipanen secera efektif pada titik-titik tertentu dalam siklus hidrologi, Pemahaman mengenai siklus hidrologi akan membantu dalam menentukan teknik  pemanenan yang akan digunakan, disamping pembuatan lubang biopori,” ungkap Wahyu.

Lebih lanjut Wahyu menjelaskan, manusia bisa memanen air secara hidrologi. Artinya air yang diolah yakni Air Hujan, Aliran Permukaan, Air Bawah Tanah, Evapotranspirasi contohnya ladang jagung dapat menguapkan 26.000 – 38.000 liter air/ha.

”Dengan cara hidrologi, contohnya air hujan. Kita bisa mengolahnya dengan bantuan alat penampung air. Melaui talang air hujan, kemudian mengalir ke penampungan, yang sebelumnya telah dipasang saringan.  Apalagi di musim penghujan seperti sekarang, kita bisa memanen air,” imbuhnya.

Deni Ruswandani dari  Yayasan Elemen Lingkungan (Eling) menangghapi apa yang dilakukan DLH kab Bandung. Dia mengatakan kegiatan yang dilakukan bersama tim yang dipimpinnya dalam menjaga kelestarian air yakni, ikut menginisiasi terbangunnya Situ Cimeumal sebagai  retensi  air hutan dan destinasi wisata air dikecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

”Yayasan Eling, sebagai pemerhati lingkungan khususnya konservasi air, sejak 2008 melalui fasilitasi  program   Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan  Air  (GNKPA) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat jenderal Sumber Daya Air (SDA) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)   Citarum , menjadi inisiator terbangunya Situ Cimeumal di Kp Kiara Payung Desa Banjaran Wetan Kecamatan Banjaran,” ungkap Deni. (gun/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan