”Kalau ada museum tentunya nanti di sana bakal ada diorama sebagai rekontruksi bagaimana manusia prasejarah pernah hidup, dan semua temuan-temuan benda prasejarah termasuk rangka manusia prasejarah pun bisa disimpan di sana sehingga ada sisi edukasinya,” terang Lutfi.
Inovasi lainnya, kata Lutfi, pihak-pihak terkait harus dapat menciptakan sebuah atmospir yang bisa merepresentasikan kawasan Gua Pawon sebagai kawasan peninggalan prasejarah. ”Saya bayangkan di Gua Pawon itu selain kelengkapan sarana prasarana, juga saat para pengunjung masuk bisa merasakan aura-aura yang menyatakan bahwa lokasi tersebut sebagai lokasi yang pernah ditinggali manusia prasejarah, mungkin ada patung manusia purba atau diorama atau hal-hal lainnya,” katanya.
Terkait hal itu, kata Lutfi, dalam pengembangan lokasi Gua Pawon tersebut diperlukan keterlibatan semua pihak baik dari pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten Bandung Barat beserta seluruh stakeholder yang ada.
Seperti diketahui, dua individu kerangka manusia purba berhasil ditemukan di Gua Pawon, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat oleh para peneliti dari Balai Arkeologi (Balar) Bandung. Sejak tahun 2000, total telah ditemukan 7 individu kerangka manusia purba zaman mesolitik di lokasi yang sama. (drx/rie)