Banjir Bandang Tewaskan Ibu-Anak

bandungekspres.co.id, BOGOR – Petaka datang di penghujung Februari. Hujan lebat sepanjang siang kemarin membuat tembok pembatas sungai Cikoat yang penuh sampah, jebol. Air sungai yang membelah Kelurahan Sukaresmi RT 3/4, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, itu tumpah menjadi bah, menghantam dan menjebol rumah warga. Menghanyutkan sekeluarga penghuni rumah, dan menewaskan dua di antaranya.

Korban selamat, Hamid Setiawan, 37, saat itu sedang bersama sang istri, Anita Fauziah Fitria, 25, dan putrinya Dzia Mahira, 4 di dalam rumah. Mereka semua dihantam bandang dan terbawa keluar melalui tembok rumah yang jebol.

Di tengah suasana duka, di samping rumah yang kini tersisa puing, Hamid menuturkan detik-detik petaka itu kepada Radar Bogor. Sekitar pukul 15.00 kemarin, terdengar gemuruh air sungai, tak jauh dari kediamannya. Tak berapa lama, terasa getaran hebat dan suara gemuruh yang semakin kencang. “Tiba-tiba, entah dari mana, air masuk ke rumah. Tiba-tiba sudah ada arus kecang,” tuturnya berkaca-kaca.

Saat itu, si kecil Dzia sedang berada di ruang tengah bersama ibunya. Bandang yang datang secepat kilat, menyeret tubuh kecil Dzia, usai menghantam dinding rumah. “Istri saya langsung mengejar Dzia. Saya langsung megang dan ikut terseret,” ungkapnya meneteskan airmata.

Hamid sekeluarga terseret derasnya arus air. Terbawa keluar rumah, menabrak apa pun yang ada di hadapan mereka. Hingga Hamid mampu menggenggam suatu benda sebagai pegangan.

Sang istri, Anita, juga berusaha menyelamatkan Dzia. Saat gelombang bandang bergulung, dia memberanikan diri menarik putrinya. Hamid yang terus ditekan derasnya air, berusaha membantu sang istri. Nahas, kuatnya arus memisahkan mereka dari pelukan Hamid. ”Dzia dan istri ke kiri, saya berguling ke kanan,” ucapnya.

Kejadian itu hanya berlangsung beberapa menit. Setelah bandang mereda, Hamid berlari mencari istri dan anaknya. Begitu juga sejumlah warga yang mengetahui bencana yang menimpa tetangga mereka. Warga menemukan Anita, sekitar 20 meter dari rumah mereka. Sementara Dzia, ditemukan sekitar 500 meter dari rumahnya, tersangkut beton gorong-gorong. Keduanya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Hamid bersama warga kemudian membawa jenazah Anita dan Dzia ke Rumah Sakit Islam (RSI) Kota Bogor. ”Bangun sayang. Bangun nak, ini Ayah,” lirih Hamid saat menggendong Dzia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan