Banjir Bandang Tewaskan Ibu-Anak

Suasana bertambah haru saat putra Hamid, Dzahwan Armidio, 6, datang dan langsung mengoyang-goyangkan tubuh ibunya yang terbujur kaku. Dzahwan selamat, karena saat kejadian sedang tak berada di dalam rumah. ”Ibu..Ibu,” teriak Dzahwan. Tetangga dan ayahnya berusaha menenangkan bocah lelaki itu. Rencananya, jenazah ibu dan anak tersebut akan dimakamkan satu liang lahat di pemakaman umum terdekat.

Selain merusak tempat tinggal Hamid, tiga rumah lainya juga terkena dampak air bah. Yakni rumah milik Muhammad Husen, 54, yang nyaris turut menjadi korban. ”Di sini biasa banjir. Tapi paling semata kaki. Tapi, tadi itu air masuk dari belakang rumah selutut, arusnya kecang,” ungkapnya sambil menunjukkan bekas banjir di belakang rumah.

Seisi ruangan Husen dipenuhi lumpur. Tampak bekas air setinggi lutut orang dewasa di dinding kamar. Kata Husen, sampah yang menumpuk di sungai membuat air meluap. Dia dan keluarganya di selamatkan warga dengan cara berpegangan satu per satu.

Terpisah, bandang juga masuk ke kediaman mantan Menteri Kehutanan RI, Malam Sambat Kaban atau MS Kaban. Air yang masuk dan menggenangi rumah warga berasal dari dalam kawasan SMAN 2 Kota Bogor. Para siswa sempat melihat detik-detik robohnya dinding setinggi dua meter penahan air. Akibatnya, puluhan motor siswa terbawa hanyut. ”Semua nangis, kita istighfar, berdoa agar bencana ini berakhir,” tutur Galan Subiansyah, salah satu siswa.

Air yang meluap di lokasi ini berasal dari perkebunan jambu. Di sana, terdapat sungai kecil yang dialiri arus cukup kencang. Usai bandang surut, para guru dan siswa membantu warga mengevakuasi.

Menjelang malam, Wali Kota Bogor Bima Arya langsung meninjau lokasi. Bima sempat melayat dan berdoa di depan dua jezanah korban banjir. Kepada wartawan, Bima mengatakan turut berduka atas musibah yang menimpa. Pemkot Bogor, kata dia, tengah menghimpun informasi di lapangan terkait  penyebab robohnya dinding beton tersebut.

”Sejauh ini, saya melihat karena volume air yang jauh lebih besar dari biasanya, sehingga tembok tidak mampu menahan. Lebih pada volume air yang luar biasa. Belum ada faktor lain,” kata Bima di rumah korban. Bima pun meminta aparatur kelurahan dan kecamatan sigap dalam menangani korban banjir. “Hingga pemakaman ditanggung semuannya. Korban selamat juga dibawa ke RSUD untuk dicek kesehatannya. Korban akan mendapat bantuan dari pemkot,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan