Selain dari aspek antusiasme masyarakat, Masykur menilai kondisi cuaca juga bisa berdampak pada adanya mobilisasi oleh oknum tertentu. ”Kalau hujan, keinginan datang ke TPS malas. Maka potensi menggerakkan orang dengan uang bisa terjadi,” ujarnya.
Meski demikian, dia mengingatkan pemilih agar pemilih bisa tetap datang tanpa harus tergadaikan kemandiriannya. ”Kemandirian pemilih dalam melakukan pemungutan suara akan menentukan masa depan daerah,’’ ujarnya. Setidaknya, dalam lima tahun mendatang.
Bukan hanya menggunakan hak pilih, dia juga menyarankan agar pemilih tidak langsung pulang. Melainkan, ikut mengawal pelaksanaan penghitungan suara. ”Dengan menyediakan waktu di TPS, kita dapat mengawal proses pemungutan suara secara lebih jujur dan adil, serta memastikan suara kita di TPS tidak dicurangi,’’ tambahnya. Apalagi, hari ini telah ditetapkan sebagai hari libur nasional oleh pemerintah.
Terpisah, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Daniel Zuchron menambahkan, hingga H-2 pemungutan suara, pihaknya masih menerima adanya sejumlah persoalan administratif yang dinilai belum klir. Di antaranya distribusi surat keterangan (suket) pengganti E-KTP yang belum terbuka maupun di temukannya formulir C6 bermasalah.
”C6 bermasalah ditemukan di Bangka Belitung, Jakarta selatan, hingga Sulawesi Barat Karena berlebih jumlahnya,” ujarnya di Kantor Bawaslu RI, kemarin.
Sementara distribusi suket yang tertutup nyaris terjadi di semua daerah. Padahal, lanjutnya, dengan angka ditribusi yang terbuka, maka upaya pencegahan atas adanya upaya penyalahgunaan bisa dilakukan lebih dini. ”Di beberapa lokasi kabarnya sudah ditindaklanjuti,” imbuhnya.
Selain yang bersifat administratif, persoalan lain yang masuk ke jajarannya menyangkut netralitas petugas penyelenggara ditingkat KPPS. Di beberapa wilayah, kasus dugaan keberpihakan KPPS banyak dilaporkan, di antaranya Jakarta barat dan Mamuju.
Meski demikian, dia optimistis, dalam waktu sehari dua hari ini sudah dilakukan sejumlah pembenahan oleh penyelenggara, sehingga saat pemungutan suara hari ini persoalannya relatif sudah lebih diminimalkan.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan juga mengingatkan pelaksanaan pilkada merupakan momentum kedaulatan rakyat. Untuk melaksanakan kedaulatan rakyat, masyarakat diminta menggunakan hak pilihnya dalam pemungutan suara hari ini. ”Jangan sampai kedaulatan ditukar sembako ataupun uang ratusan ribu,” kata Zulkifli.