Kader Golkar Dipolisikan

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Suhu politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cimahi, kian memanas. Malah, black campaign pun sudah mulai terjadi di kota dengan tiga kecamatan tersebut.

Belakang, muncul laporan tim pemenangan paslon nomor 3 Ajay M Priatna-Ngatiana  yang melaporkan dugaan penghasutan yang disampaikan kader Partai Golongan Karya (Golkar).

Menurut salah satu saksi pelapor Asep Cuntika, kejadian penghasutan terjadi saat pasangan calon Wakil Wali Kota Cimahi nomor urut 1 Achmad Zulkarnain melakukan kampanye rapat umum di Cibodas Rt 02/Rw 15, Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan, Sabtu (4/2) lalu.

Dijelaskannya, usai acara seorang kader Golkar berinisial YK melakukan penghasutan kepada dirinya dan ketiga temannya (Kiki Kusnadi, Neneng Rohaeti dan Imas Setiawati) yang juga ikut sebagai saksi pelapor.

Menurut Asep, di hadapan banyak orang YK mengatakan, tertangkapnya Atty Suharti (calon Wali Kota Cimahi nomor urut 1) karena jebakan dari pasangan nomor 3. Tidak hanya itu, YK juga mengatakan PDI P merah, merah itu PKI (Partai Komunis Indonesia, Red). YK juga mengatakan bila nomor 3 menang Cimahi akan hancur. ”Atas perkataanya itu lah kami langsung lapor ke sini (Polres Cimahi),” jelasnya saat ditemui usai melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Sabtu (4/2) malam.

Ditambahkan Asep, saat kejadian, tidak hanya dirinya saja yang mengetahui peristiwa tersebut, dia mengaku ada seorang saksi dari Panwas dan warga lainnya yang turut mendengar dugaan hasutan dari kader tersebut.

Dalam laporannya, Asep menyertakan barang bukti  berupa foto YK beserta video yang sempat direkam oleh salah satu saksi lain.  ”Saksi yang sedang di lokasi kejadian juga memberikan keterangan pada polisi,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Kota Cimahi Denta Irawan menuturkan, pihaknya melaporkan kejadian tersebut karena ia merasa PDI Perjuangan bukan PKI yang mempunyai ajaran dan ideologi yang berbeda. Denta berpikir hal ini merupakan bagian dari pembunuhan karakter yang mereka lakukan terhadap PDI Perjuangan. ”Jelas kami tidak terima karena kami bukan PKI. Ini harus clear dan kami meminta pihak kepolisian untuk menindak lanjuti laporan kami sebaik-baiknya dan secepat-cepatnya,” tuturnya.Denta menambahkan, kejadian ini sudah melibatkan PDI Perjuangan berarti sudah menyangkut secara institusi dan kelembagaan. ”Sebelum ke sini saya juga melapor dulu ke Ketua DPD PDI Jabar, sekretaris bahkan ke DPP,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan