bandungekspres.co.id, JAKARTA – Zero Accident menjadi program utama yang dijanjikan Marsekal Hadi Tjahjanto, usai dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Udara di Istana Negara kemarin (18/1). Hadi mengantikan Marsekal Agus Supriyatna yang pensiun akhir bulan ini. Program itu muncul seiring maraknya kecelakaan dalam penerbangan militer.
Selama 2016 saja, tercatat ada lima insiden penerbangan militer yang terjadi di Indonesia. Dua dari TNI AU dan tiga dari TNI AD. Lima kecelakaan itu menewaskan 36 orang, yang mayoritas merupakan anggota TNI. Kecelakaan terakhir melibatkan pesawat Hercules C-130 HS TNI AU yang menabrak gunung di Wamena, Provinsi Papua, 18 Desember lalu.
Hadi menuturkan, insiden pesawat militer terjadi bukan karena faktor usia pesawat. Dia menegaskan jajarannya tidak mengenal istilah pesawat tua. Yang akan dilakukan adalah memperketat pemeriksaan pesawat sebelum dipakai terbang. ’’Saya tekankan kepada teknisi, kalau (pesawat) tidak siap jangan sampai kita berspekulasi bahwa itu siap,’’ terang jenderal 53 tahun itu.
Zero accident menurut Hadi sangat mungkin untuk diwujudkan. Langkah utama yang bakal dia ambil adalah perbaikan manajemen. Mulai manajemen paling awal, yakni pengadaan barang, operasional, perawatan, hingga manajemen pelatihan. Perbaikan juga akan dilakukan dalam hal manajemen komunikasi, khususnya dalam hal pengarahan para komandan ke satuan bawah.
Dalam hal pengadaan barang, transparansi menjadi penting. Baik dalam hal pembelian ataupun hibah pesawat dan helikopter. Itu untuk memastikan bahwa kondisi riil pesawat yang dipesan atau dihibahkan benar-benar sesuai dengan yang disampaikan secara tertulis. Mantan Danlanud Adi Sumarmo dan Abdulrachman Saleh itu berjanji akan turun langsung ke bawah untuk mengawasi.
Untuk kecelakaan-kecelakaan yang sudah terjadi, pihaknya meninggu hasil kajian dari tim Panitia Penyidik Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU). Temuan apapun dari PPKPU akan dijadikan acuan agar kesalahan yang sama tidak berulang. ’’Kalau manajemennya baik, kesalahan bisa dihindari,’’ lanjut alumnus AAU angkatan 1986 itu.
Khusus mengenai pemeliharaan pesawat, Hadi berjanji akan memantau langsung hingga ke satuan terbawah. Dia akan mengecek hingga tataran briefing dan perencanaan penerbangan. Baik penerbangan latihan maupun operasional. ’’Saya punya satuan-satuan bawah yang bisa saya kontak setiap hari. Ini yang akan saya laksanakan secara melekat,’’ tutur Hadi.