Dipaparkan Matsunaga, pembatasan kuota pemain asing ini justru menjadi momentum bagi para talenta lokal Indonesia untuk memperlihatkan kemampuan terbaiknya. Sebab peluang tampil sebagai starter terbuka lebar.
”Itu kesempatan buat pemain lokal untuk menunjukkan kualitas,” tegas legiun impor berpaspor Jepang ini.
Matsunaga juga tak khawatir karirnya di Indonesia semakin goyah karena adanya pembatasan kuota asing, dan ditambah banyaknya pemain asal Asia yang kini menjajaki kompetisi Tanah Air, seperti personel dari Korea ataupun Australia.
Pemain jebolan akademi Schalke 04 Jerman ini pun memilih untuk berkonsentrasi meningkatkan kemampuannya di lapangan. ”Ya saya fokus aja, tidak memikirkan yang lain. Fokus ke pertandingan aja,” ujarnya.
Sementara itu, perihal wacana penerapan regulasi pemain U-23 sendiri bagi Matsunaga tak jadi soal ketika dia harus bermain dengan para pemain debutan. Sebab, dia sudah terbiasa tampil bersama personel muda saat membela Persiba Balikpapan.
Walaupun di tim Persib ini terbilang minim pemain muda, namun Matsunaga yakin skuad Maung Bandung bisa tampil solid di lapangan. Menurutnya hal itu bergantung pada tangan dingin sang juru taktik, Djadjang Nurdjaman.
Matsunaga mengungkapkan, ketika sudah memasuki lapangan baginya tak ada batasan antara pemain muda dan senior. Sebab sama-sama harus bermain sebaik mungkin untuk membela klubnya.
”Bisa, yang kasih kesempatan kan pelatih. Saya percaya pada pemain muda, karena sudah dalam lapangan sama rata,” terangnya.
Bahkan, Matsunaga sendiri sudah merasakan ketatnya persaingan pemain muda di tim Persib. Ketika bergabung ke skuat Maung Bandung pada 2011 lalu dirinya masih berusia 22 tahun.
Matsunaga pun mengaku kala itu dirinya tidak begitu kesulitan walaupun untuk pertamakalinya merantau ke Indonesia. ”Tidak susah, kalau lihat Eropa usia 17 tahun bisa main,” pungkasnya. (ris/ryt/bbs/rie)