bandungekspres.co.id, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) harus melakukan persiapan jauh-jauh hari dalam menghadapi musim haji 2017. Sebab, penambahan kuota haji tahun ini membutuhkan kesiapan penyelenggaraan. Mulai administrasi, embarkasi, hingga layanan jamaah di Arab Saudi.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mujahid mengatakan, kesiapan sejak dini harus dilakukan lantaran kuota yang tidak sedikit. Sebanyak 52.200 ribu kuota tambahan diberikan Arab Saudi dari kuota sebelumnya 168.800 ribu
”Jadi, kan kuota sekarang 221 ribu dari 168.800 ribu jamaah pada 2015. Kemenag harus lipat gandakan kesiapan karena kan bertambah cukup banyak,” ujarnya kemarin.
Kesiapan itu, kata dia, antara lain, berkaitan dengan administrasi pendaftaran awal. Poin tersebut jadi salah satu yang sangat penting karena erat hubungannya dengan penerbitan visa. Dia mewanti-wanti, jangan sampai karena buruknya sistem administrasi, visa terlambat keluar. ”Jangan sampai masalah visa pada 168 ribu jamaah kembali terulang. Lalu beralasan: kita baru tahu. Itu kan dadakan,” tegasnya.
Kemudian, persiapan embarkasi seperti soal petugas dan lain-lain. Lalu, kesiapan-kesiapan selama di Saudi seperti hotel, ketering, dan transportasi. Tak kalah penting, lanjut dia, masalah manajemen jamaah yang akan diberangkatkan. Menurut dia, itu wajib jadi perhatian. Sebab, dengan manajemen jamaah yang baik, bisa disiapkan jamaah-jamaah yang betul-betul siap untuk berhaji. Bukan hanya menyangkut ibadahnya, namun juga soal mental dan fisik.
”Tapi, selama ini manasik kan isinya hanya panduan soal ibadahnya. Padahal, kesiapan soal masalah kesehatan, kemudian pengetahuan kondisi medan di sana, lalu perlindungan dan keamanan kan juga penting. Ini yang sering dilupakan,” tuturnya.
Ditemui dalam kesempatan sama, Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Abdul Djamil memastikan bahwa persiapan mulai dicicil pada Oktober 2016. Namun, dia mengakui, kesiapan itu lebih ditujukan untuk tambahan kuota 10 ribu, hasil lobi Presiden Joko Widodo sejak dua tahun lalu. ”Kami memang tidak mengira kuota akan dikembalikan ke kuota asal. Tapi, segera dipersiapkan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ada beberapa titik krusial yang segera disiapkan. Yakni, persiapan dalam negeri yang mencakup embarkasi dan penyiapan kloter. Tahun ini diperkirakan ada penambahan hingga 115 kloter dari 385 kloter pada 2016. Penambahan itu juga akan dibarengi dengan jumlah petugas haji dari 3.250 menjadi 3.500 orang. ”Mereka diberangkatkan dari 13 embarkasi. Tentu harus ada kesiapan personel yang mengawasi juga,” ujarnya. Untuk di luar negeri, Kemenag akan kembali melakukan perhitungan soal jumlah akomodasi hotel, transportasi, dan ketering.