Wisata Halal Hanya Tren

Wisata Halal Hanya Tren
WISATA RELIGI: Sejumlah jemaah menunaikan kewajibannya salat Dzuhur di Masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Masjin ini kerap dijadikan persinggahan wisatawan karena bangunan yang unik dan nyaman untuk melakukan aktivitas keagamaan.
0 Komentar

Menurutnya, saat ini tercatat jumlah wisatawan asal Negeri Jiran tersebut cukup banyak ke Indonesia. Untuk indikator wisatawan ini, lanjut dia, patokannya sama dengan patokan halal dalam Islam.

Misalnya berbau masiat, tidak boleh ada minuman keras, harus menunjang pelaksanaan ibadah, kebersihan, keamaan dan pelaksanaan. Lalu, tempat wisata harus dekat dengan masjid. Lebih rinci dia menjelaskan, untuk wisata alam, para pengusaha harus bisa menjelaskan penghayatan terkait ketuhanan kepada pengunjung.

”Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih mengerti terkait perbedaan wisata halal atau tidak,” ujarnya.

Baca Juga:Anak Mantan Wali Kota Minta KoreksiBrader Dian Nugraha Juara Coklat Retro Challenge

Untuk restoran untuk mendukug wisata halal, minimalnya setiap daftar menu harus mencantumkan harga. Mulai dari bahan-bahan yang digunakan harus mencantumkan harga. Hal ini dilakukan, agar masyarakat tidak meras dibohongi setelah memakan makanan di restoran tersebut. (nit/fik)

 

0 Komentar