Wisata Halal Hanya Tren

Ketika berwisata, lanjut dia, para wisatawa mendapatkan tempat ibadah yang baik, makanan yang halal, terus pelayanan wisatawan harus bernuansa Islam. Beberapa provinsi di Indonesia, telah terpilih menjadi refresentasi wisata halal secara Internasional. Di antaranya, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2015 dan Sumatra Barat pada 2016.

Saat ini, terdapat lembaga DSN yang mengadakan audit dan sertifikasi. Lembaga tersebut akan memantau dan menilai semua elemen wisata halal. Terutama untuk hotel, ada predikat halal satu dan halal dua.

Predikat ini, akan berbeda dengan hotel bintang lima yang telah ada. Terkait, dorongan Jawa Barat untuk menuju wisata halal, hal ini perlu didorong oleh para pimpinan petinggi Jawa Barat, dalam hal ini Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heriawan.

Khusus di Kota Bandung, lanjut dia, harus ada zonasi daerah untuk wisata halal dan tidak halal. Selama ini, Kota Bandung masih belum jelas mana wisata halal dan non halal. Adanya wisata halal ini, tidak menutup kemungkinan untuk dijangkau masyarakat non muslim.

Akan tetapi, pengelompokan daerah ini perlu dilakukan agar masyarakat bisa memilih dan tidak bingung. Jika wisata non halal ditutup, pihaknya khawatir akan menutup sejumlah mata pencaharian masyarakat.

”Ada baiknya, saat ini pemerintah mulai melakukan penataan terkait ruang wisata halal tersebut,” pungkasnya.

Di Jabar, hotel yang telah mengantongi sertifikat halal hanya dua unit. Yakni, Hotel Sariater dan Hotel Trans. Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rifani Achyar, saat ini, DSN MUI mendorong agar pariwisata yang ada di Jawa Barat ikut serta mendapatkan sertfikat halal. ”Tidak hanya untuk hotel restoran saja,” jelasnya.

Seluruh kompoten pariwisata harus bersertifikat halal. Sebab, sertifikat halal bukan hanya keperluan bisnis semata, melainkan untuk kesehatan para wisatawan sendiri.

Dia menjelaskan, makanan dengan sertifikasi halal ini jauh lebih sehat dibandingkan dengan makanan yang tidak halal. Demi mencukupi kesehatan, para wisatawan ini lebih memilih untuk wisata halal.

”Apalagi wisawan asal Malaysia, saat ini lebih memilih wisata halal. Mereka termasuk rewel untuk pemilihan penginapan,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan