Roi Rahmanto, Kolektor Bersejarah Peninggalan The Beatles
Di kediaman Roi Rahmanto, The Beatles seolah masih hidup dan berjaya. Memorabilia grup rock and roll asal Liverpool, Inggris, yang bubar pada 1970-an itu sangat lengkap di rumah Roi. Bahkan, beberapa termasuk langka.
SUGENG SULAKSONO, Jakarta
—
PERTENGAHAN 2008, Barack Obama sedang sibuk-sibuknya berjuang agar terpilih menjadi presiden Amerika Serikat (AS) Roi mengajak serta keluarga ke negara yang tengah sibuk hajatan politik itu. Secara umum, tujuannya memang liburan dan merasakan atmosfer pemilu di sana.
Namun, secara khusus, Roi punya misi sendiri. Beberapa waktu sebelumnya dia memenangkan lelang di situs jual beli online, eBay. Produk yang dia dapatkan adalah plakat emas (gold record) milik The Beatles atas pencapaian penjualan 500 ribu copy album Yesterday and Today.
Kepada sang penjual, Roi meminta plakat yang berisi piringan warna emas dibingkai itu dikirimkan ke alamat temannya di Los Angeles (LA), AS. ”Kalau kirim ke Indonesia, biayanya cukup mahal,” ujar Roi saat ditemui Jawa Pos (Jabar Ekspres Group) di rumahnya, kawasan Bintaro Sektor 9, Jakarta, Jumat (14/10).
Roi yang berprofesi arsitek tidak mengetahui siapa sebenarnya sang penjual plakat emas tersebut. Padahal, dia menyadari, benda itu tidak dibuat ganda dan tidak diperjualbelikan. Bagi dia, itu kesempatan untuk menambah koleksi tentang The Beatles.
Di sisi lain, dia menyadari bahwa pada 2008 AS sedang terkena krisis ekonomi sebagai dampak sektor properti dan sisi keuangannya yang tidak terkendali atau yang disebut subprime mortgage. ”Banyak yang butuh uang,” ucapnya.
Mengetahui situasi itu, Roi semakin bersemangat ke AS. Dalam bayangannya, akan banyak pencinta musik, toko musik, atau bahkan musisi yang menjual barang dengan banting harga. ”Ternyata benar. Banyak barang aneh (terkait The Beatles dan musisi legendaris lainnya, Red) yang dijual,” urainya.
Setiba di AS, Roi menyewa mobil jenis van agar bisa leluasa ke mana-mana bersama keluarga. Dari LA ke Las Vegas sampai ke Salt Lake City. Di setiap tempat yang dikunjungi, Roi selalu memisahkan diri dari sang istri dan anak untuk mencari sesuatu yang berbau musik.