Evaluasi Sepekan Pelaksanaan PON XIX Jawa Barat

bandungekspres.co.id – Sepekan sudah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat setelah dibuka dengan konsep perpaduan video mapping dan budaya Jawa Barat akhir pekan lalu di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA) yang mencuatkan trending –baik di media massa/media sosial.

Sebagaimana ditegaskan Menpora Imam Nahrawi dalam jumpa pers di Media Center Utama, Jumat (23/9/2016) siang, terlepas ada kekurangannya (yang disebutnya sebagai riak-riak kecil), namun secara keseluruhan PON XIX dalam sepekan ini berjalan sangat lancar dan baik.

”Kinerja PB PON layak diapresiasi karena telah maksimal merealisasikan terselenggaranya pesta olahraga empat tahunan ini. Panitia luar biasa, ada kemampuan menangani meski di luar kewenangan namun bisa ditangani dengan baik,” kata Menpora, Imam Nahrawi.

Pun demikian, kami tidak ingin berpuas diri, apalagi jemawa. Dalam konteks komunikasi publik, terlepas dari semua apresiasi dari pimpinan tertinggi bidang keolahragaan di Indonesia di atas tadi, beberapa aspirasi publik telah kami terima dan bisa mudah dijelaskan.

Pertama, tak benar bahwa helatan ini menghambur-hamburkan uang rakyat, khususnya APBD Jawa Barat, dengan angka demikian besar. Malah bisa dipastikan, anggaran yang keluar adalah yang terhemat dengan kualitas pekerjaan terbaik yang pernah ada.

Pemprov Jawa Barat sejak APBD 2012, mengalokasikan dana akumulatif Rp 2,3 triliun. Ini untuk dua even, yakni PON XIX pada 17-29 September 2016, serta Peparnas (Pekan Paralimpik Nasional) XV pada 15-24 Oktober nanti.

Jadi, selama lima tahun, kami sisihkan dari APBD hingga mencapai angka sebesar itu. Dengan cara demikian, maka proses pembangunan tetap berjalan dengan baik karena manajemen anggaran dilakukan secara bertahap dan proporsional.

Hal inilah yang membuat PON tidak serta merta merusak tatanan, menyulitkan proses pembangunan itu sendiri. Terbukti, setidaknya mengacu data BPS, parameter pembangunan seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jabar konsisten naik.

Selain dari APBD, kami memperoleh hibah dari APBN sebesar Rp130 miliar dan juga sokongan sponsor yang diestimasikan sekitar Rp50 miliar sehingga total pengeluaran berkisar Rp2,4 triliun. Sepintas lalu sangat besar, tapi mari kita komparasikan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan