bandungekspres.co.id, MALANG –Arema Cronus batal rekrut pemain asing asal Brasil untuk perkuat Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 pada putaran kedua. Keduanya, Mauro Lucas dan Rafael Tardini dipulangkan ke agen masing-masing.
Tim pelatih menilai keduanya tidak sesuai dengan gaya bermain Singo Edan – julukan Arema. Menurut General Manager Arema Ruddy Widodo, kedua pemain tersebut memiliki kemampuan yang terbilang di atas rata-rata. ”Singo Edan bukan panggung mereka,” Ungkap Ruddy Widodo, Selasa (29/8).
Dia mengibaratkan, dia pemain tersebut adalah penyanyi pop yang bersuara bagus. Akan tetapi, keduanya harus bernyanyi didepan penonton menyukai musik rock.
Berdasar itu, tim pelatih menjadi ragu untuk merekrutnya. Andai dipaksakan, kemampuan terbaik kedua pemain tak akan muncul. Mereka pun diyakini akan berada dalam tekanan karena tuntutan permainan di atas lapangan berbeda dengan gaya mereka.
Lanjut dia, manajemen diibaratkan sebagai EO dalam sebuah pentas musik atau kesenian lainnya. Ketika memaksakan menampilkan pertunjukkan yang tak disukai penonton, tentu akan sangat mengecewakan.
”Ujung-ujungnya adalah protes dari penonton berdatangan dan yang rugi adalah manajemen serta pemain bersangkutan,” pungkasnya.
Sementara, pelatih Milomir Seslija berharap semua kesialan pada putaran pertama ISC tidak terulang kembali di putaran kedua. ”Saya ingin Arema lebih beruntung pada putaran kedua nanti,” ungkapnya.
Tercatat, Singo Edan tampil melempem dalam beberapa laga jelang putaran pertama berakhir. Akibatnya mereka tergusur dari puncak klasemen. Juara putaran pertama pun direbut Madura United.
Dari 17 laga, hanya bisa meraih 32 angka. Sedangkan Madura United mampu mengemas 37 poin. Arema sendiri dalam tiga laga terakhir gagal meraih kemenangan. Hamka Hamzah cs dua kali bermain seri dan sekali kalah.
”Pemain yang cedera ini, otomatis membuat kekuatan tim menjadi pincang,” ungkapnya.
Tak hanya cedera, beberapa pemain harus absen lantaran mengalami sakit mendadak. Praktis, Arema harus memaksimalkan skuat yang ada dalam sejumlah laga dan hasilnya memang tidak maksimal.
Milo pun sempat pusing untuk menurunkan komposisi pemain yang pas. Dalam beberapa laga, dia terpaksa memasang pemain tidak di posisi terbaiknya karena memang stok terbatas.