”Orang tua nyasar yaitu yang kebetulan dijodohkan. Tidak sengaja dan kecelakaan. Mereka tidak mau belajar dan bertanggung jawab. Ini bisa menjadikan anaknya sebagai objek kekerasan. Saya minta di Kota Bekasi tidak ada yang seperti ini,” tandasnya.
Saat Kak Seto menyampaikan materinya, ribuan peserta yang memadati GOR terlihat tak beranjak sedikitpun dari kursi mereka. Apalagi, Kak Seto yang juga Ketua Dewan Pembina Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini membawakan materinya secara menarik. Mulai dengan cara mendongeng, bernyanyi dan menari.
Lewat dongeng Kisah Rudi, Kak Seto mengisahkan bahwa setiap anak itu cerdas dan unik, lengkap dengan contoh anak-anak yang sudah berhasil dan prestasinya.
’’Semua anak itu cerdas, unik, otentik. Masing-masing anak itu berbeda dengan anak lainnya. Kunci sukses agar anak berhasil, orang tua harus kreatif. Tidak perlu kekerasan,’’ tutur pria bernama lengkap Seto Mulyadi ini.
Seto menambahkan, sedikitnya ada delapan kecerdasan yang dimiliki anak, yaitu cerdas angka, cerdas kata, cerdas gambar, cerdas gerak, cerdas bermusik, cerdas berteman, cerdas alami,dan cerdas mandiri.
’’Kunci suksesnya menghadapi anak, orangtua harus kreatif. Hargai kreativitas anak. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan gembira,’’ tandas pria yang konsisten dengan rambut poninya. (mif/rie)