bandungekspres.co.id, ZETIZEN BANDUNG – Kamu tau nggak sih kalo kemarin di SMAN 8 Bandung ada kegiatan pelatihan jurnalistik dan sosialisasi tentang zetizen ? Yap, kurang lebih ada 750 siswa SMA/SMK ikut meramaikan acara ini loh guys. 750? The room is so hot like cooking a tahu crispy. Pelatihan jurnalistik ini digagas oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam menyukseskan program Bandung Masagi tersebut menghadirkan narasumber Pimpinan Redaksi Jabar Ekspres Eriek Taopik.
Eriek menyampaikan bahwa berita itu dibagi ke dalam beberapa jenis tergantung bagimana cara penulisannya. Di antaranya, hard news, soft news, debt news, investigation, feature hingga opini. Dalam menulis pun, sang wartawan harus memenuhi unsur baku yang telah ditetapkan. Yakni, apa (what) siapa (who), dimana (where), kapan (when), mengapa (why) dan bagaimana (how) yang biasa disingkat 5W+ 1 H. Selanjutnya, seorang wartawan juga dituntut peka dengan menyertakan apa selanjutnya (what next). ”Seorang wartawan yang cerdas adalah yang bisa menggali informasi dari sisi lain narasumber. Misalnya, saat mewawancarai keluarga korban kecelakaan, jangan tanya bagaimana perasanaanya. Karena semua keluarga korban pasti bersedih. Coba Tanya sesuatu yang lain agar berita kita memiliki bobot lebih,” ujar Eriek. Tapi, kalian juga seengganya udah pernah belajar kan waktu SMP atau SMA secara umum jurnalistik itu apa?
Dalam pelatihan tersebut, tim Zetizen Jabar Ekspres ikut memperkenalkan diri dan mengajak para siswa untuk ikut join menjadi anggota. Jawa Pos, sebagai induk Jabar Ekspres menyediakan hadiah berita adventure ke New Zeland bagi Generasi Z (sebutan anggota Zetizen)
Menurut wartawan Zetizen Jabar Ekspres Muhammad Raulazwar, cara mendaftar Zetizen cukup mudah. Siapapun yang berusia 13-20 tahun, bisa sign up ke website Zetizen.
”Silahkan daftar dan ikuti pertanyaan-pertanyaan di dalam website-nya. Setiap pertanyaan, nantinya akan memiliki poin. Nah, poin itu yang akan mengantarkan teman-teman ke New Zeland,” jelasnya.