Gandeng KPK Tertibkan Pabrik Bandel

bandungekspres.co.id, SOREANG – Banyaknya pabrik-pabrik di wilayah Jawa Barat yang mencemari lingkungan membuat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan geram. Dirinya mengancam akan melaporkan pabrik tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi jika pabrik itu tetap membandel melakukan pencemaran.

”Kalau pabriknya tidak mendengar, ya terpaksa kita laporkan ke KPK,” kata Ahmad Heryawan yang kerap dengan sapaan Aher usai menghadiri Temu Penyuluh Tingkat Provinsi Jabar dengan tema ’Penyuluhan Sobat Patani Ngahiji Ngarojong Jabar Kahiji’ di Bale Rame Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, kemarin (25/8).

Aher mengungkapkan, pihaknya sudah berencana menggandeng KPK dalam penegakan hukum lingkungan hidup. Instansi-instansi terkait yang berwenang mengurus Sungai Citarum perlu menggandeng KPK, supaya hukum lingkungan hidup bisa ditegakkan. Dalam eksekusinya, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat akan melakukan perjanjian kerja sama dengan KPK.

”Kami tidak main-main dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. Kami pun sudah meminta perbankan agar tidak menyuntik modal kepada para industri yang terbukti melakukan pencemaran lingkungan. Langkah tegas ini berlaku bagi pelaku industri berstatus nakal atau masuk daftar hitam,” ungkapnya.

Aher berencana membuat sertifikasi bagi pelaku industri di Jabar. Jika terbukti ada pabrik atau pelaku usaha yang mengotori lingkungan atau seenaknya membuang limbah, pemerintah bakal memberikan tanda khusus. ”Nanti kita sertifikasi untuk pelaku industri. Misalnya itu hitam atau merah, berarti pengelolaan lingkungannya buruk,” ucapnya.

Aher menegaskan, akan merekomendasikan kepada perbankan agar tak mengucurkan uang modal kepada industri-indutri nakal yang secara nyata merusak lingkungan. ”Saya meminta ke perbankan untuk tidak memberikan modal. Selain itu, nanti kita umumkan industri bandel kepada publik sebagai sanksi sosial,” tegasnya.

Dia berharap, pihak perbankan turut andil terhadap upaya tegas pemerintah dalam menuntaskan problematik lingkungan. ”Kalau masih ada bank yang meminjamkan duitnya ke industri berstatus hitam, maka kita meminta banknya mendapat sanksi,” paparnya. (yul/fik)

Tinggalkan Balasan