Driver Go-Jek Ancam Pindah

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Ribuan driver Go-Jek se-Bandung Raya mengancam bakal berhenti masal. Bahkan, mereka mengancam hijrah ke aplikasi ojek lain. Ancaman itu akan direalisasikan pada Kamis (24/8) mendatang.

Mereka menuntut kenaikan tarif angkut per kilometer yang tidak direalisasikan oleh manajemen PT Go-Jek Indonesia. ”Kalau tidak ada kejelasan setelah kami unjuk rasa nanti Senin di Jakarta, kita akan pindah masal ke aplikasi lain asli Bandung (Kamis, 24/8),” kata Panglima Himpunan Driver Bandung Raya (HDBR) Ian Restu Langit usia berunjuk rasa di depan Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, kemarin (19/8).

Meski mengancam, pihaknya masih memberikan waktu kepada PT GO-JEK Indonesia untuk memberikan solusi terbaik. Salah satunya dengan meminta Wali Kota Bandung mengakomodir dan memfasilitasi tuntutan para driver.

”Kami ingin pak wali (Ridwan Kamil, Red) betul-betul menampung dan mengakomodir tuntutan kami,” ungkapnya.

Dia mengatakan, aksi unjuk rasa ini merupakan kali kedua setelah managemen PT Go-Jek Indonesia mengeluarkan tarif baru beberapa waktu lalu. ”Aksi pertama pertama tidak ada solusi,” tegasnya.

Ian berharap, para driver Go-Jek yaitu managemen pusat kembali menaikan tarif angkut per kilometer dari Rp 2.000 menjadi Rp 2.500. Sebab, sambung dia, tarif baru sangat merugikan para driver.”Kalau tetap dengan tarif saat ini, sama saja kami dianggap sapi perah. Lebih baik kami pindah kalau harganya tetap segini mah,” ujar dia.

Korwil Himpunan Driver Bandung Raya (HDBR) Cimahi Miftah mengatakan, sudah setuju dengan rencana berhenti masal sebagai upaya terakhir jika tuntutan mereka tidak terealisasi. Sebab, jika bertahan dengan kondisi ini sangat tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

”Kalau dengan tarif saat ini sagat tidak menguntungkan, lebih baik keluar sekalian. Tapi kami juga tidak mau gegabah, masih berusaha memperjuangkan nasib kami di Go-Jek,” pungkasnya. (nit/rie)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan