Banyak Pelajar Tewas di Jalan

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Tingkat kecelakaan lalu lintas pada anak terus naik. Bahkan, tiap tahun angka kematian anak di jalan raya tak kunjung menurun.

Berdasarkan Data Korlantas Polri, pada triwulan pertama pertama 2016 terdapat 25.012 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 5.235 orang anak dan remaja meninggal dunia.

Mirisnya, mereka yang tewas di jalan, adalah kelompok usia 15-25 tahun dengan jumlah korban tertinggi, yaitu sebesar 3.927 (meninggal: 428, luka berat: 523 dan luka ringan: 3.060). ”Paling tinggi melibatkan sepeda motor,” tegas Senior Manager West Java-Save the Children Brian Sriprahastuti di sela-sela sosialisasi Festival Anak Disiplin, belum lama ini.

Dengan tingginya angka tersebut, kata dia, pihaknya merasa sangat perlu untuk menyosialisasikan keselamataan berlalu lintas, khususnya di kalangan pelajar.

Selain pengendara mobil dan sepeda motor, kelompok pejalan kaki juga menempati urutan ketiga kelompok paling rentan terhadap kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kematian. Menurut data WHO (2013) menyebutkan, sebanyak 22 persen korban meninggal dunia kelompoik pejalan kaki tercatat berusia 5-9 tahun.

Brian menambahkan, dalam salah satu penelitian Laporan Global Road Safety Partnership Indonesia, aktivitas pejalan kaki yang paling banyak mengakibatkan korban kecelakaan adalah ketika menyeberang jalan.

Beberapa penyebab pejalan kaki menjadi korban kecelakaan antara lain, tidak menggunakan fasilitas penyeberangan (zebra cross), tidak memakai aksesoris yang memantulkan cahaya atau pakaian berwarna terang khususnya saat senja atau malam.

Kemudian, tidak memakai ruang jalan yang sama dengan kendaraan berkecepatan tinggi. Terakhir, mengoperasikan gadget atau perangkat telekomunikasi elektronik ketika berada di jalan.

”Umumnya mereka membawa kendaraan orangtua mereka. Padahal secara usia, mereka belum memenuhi syarat untuk membawa kendaraan,” urainya.

Dengan alasan yang ada, kata dia, Save The Children akan terus mengampanyekan pesan keselamatan berlalu lintas. Termasuk menggelar sosialisasi disiplin berlalu lintas sebagai bagian dari pendidikan karakter untuk anak di kota Bandung;

Menurut dia, dalam sosialisasi tersebut Save The Children mengemas dalam bentuk lomba, workshop kaulinan dan coco’oan yang berkaitan dengan keselamatan berlalu lintas dan dalam kegiatan: Ayo Menyeberang di Zebra Cross.

Tinggalkan Balasan