”Kami mencoba mendapatkan Kevin-Prince Boateng sebelum beralih ke Seydou Keita. Begitu juga Fred yang merupakan buruan utama kami sebelum ke Frederick Kanoute,” tuturnya.
Tidak hanya sekedar membeli pemain, Monchi juga harus menjadi babysitter yang bertugas membuat pemain baru itu betah. Sebab, dalam presentasinya di hadapan pemain dan agennya, Monchi sering memamerkan keindahan Kota Sevilla yang kadang jauh dari kenyataan.
”Sebulan tinggal di sini, Yevhen Konoplyanka pernah mencoba menjatuhkan dirinya dari atas balkon. Aku mencoba untuk mengerti si pemain itu. Namun, sering saja ada kejutan,” tuturnya.
Nah, ilmu transfer hebat yang dimiliki oleh pria berkepala plontos itu bakal mendapat ujian musim ini. Sebab, dia dihadapkan pada cuci gudang yang dilakukan oleh klub berjuluk Los Nervionenses tersebut.
Selain Gameiro, beberapa nama lain yang hengkang adalah Ever Banega, Grzegorz Krychowiak, dan Coke yang hijrah ke Schalke 04 dengan mahar EUR 3 juta (Rp 43,91 miliar).
Bahkan, Unai Emery, entrenador yang telah memberikan tiga trofi Europa League, juga ikut-ikutan hengkang ke Paris Saint-Germain (PSG).
Situasi yang sangat berbahaya bagi Sevilla mengingat mereka harus berjibaku kontra Real Madrid pada Piala Super Eropa di Trondheim, Rabu pekan depan (10/8).
Monchi mengaku, menjual Coke merupakan kesalahan terbesar yang dilakukannya. ”Sebab, dia tidak sekadar bek kiri. Dia adalah nyawa tim ini,” papar Monchi.
Dia pun ”terpaksa” membangun kembali skuad dari nol. Dari sektor pelatih, Monchi berhasil mendapatkan pelatih yang membawa Cile kali pertama merengkuh Copa America, Jorge Sampaoli.
Kemudian, satu-persatu Monchi menggaet pemain yang dibutuhkan untuk menambal lubang yang telah ditinggalkan. Di lini tengah, Ganso dan Mattias Kranevitter direkrut, di depan, Monchi meminjam Luciano Vietto dari Atletico Madrid, serta membeli bomber Toulouse Wissam Ben Yedder.
Selain Monchi, direktur olahraga lain yang terkenal dengan kemampuannya mendapat dan mencetak pemain handal adalah Piero Ausilio dari Inter Milan.
Zlatan menjadi pembelian yang paling terkenal bagi klub berjuluk Nerazzurri tersebut. Dibeli dengan harga EUR 24,8 juta (Rp 364,16 miliar) dari Juventus 2006 silam, Ibra mampu membawa Inter merengkuh tiga scudetto dan dua Piala Super Italia, mencetak 66 gol dari 117 pertandingan di semua ajang, sebelum kemudian dijual ke Barcelona tiga musim kemudian dengan banderol GBP 59 juta (Rp 1,02 triliun).