Eretan Wetan Darurat Banjir Rob

bandungekspres.co.id, INDRAMAYU – Pemerintah Desa (Pemdes) Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramatu menyatakan darurat bencana banjir rob dan harus segera dilakukan penanganan secara masif. Hal ini menyusul musibah banjir akibat pasang air laut Jawa di wilayah pesisir pantura itu semakin parah dan meluas.

Tidak hanya mengganggu aktivitas penduduk setempat, banjir rob yang sudah berlangsung sejak April lalu, membuat banyak warga di Desa Eretan Wetan terserang penyakit gatal-gatal dan depresi.

”Bayangkan pak, sudah empat bulan terkena Rob, bagaimana warga kami tidak cape dan stres pak,” ucap Kuwu Desa Eretan Wetan, H Edi Suhedi, kemarin (1/8).

Depresi terjadi, lantaran selama empat bulan itu genangan rob rutin menerjang rumah-rumah warga mulai menjelang sore sampai tengah malam. Kondisi ini, kata dia, membuat warga tidak tenang beristirahat. Karena harus berjibaku menyelamatkan kediamannya agar air tidak masuk ke dalam.

Menurut dia, ketinggian air rob yang mencapai setengah meter, telah membuat warga tidak dapat beraktivitas dengan leluasa. ”Apalagi kalau rumahnya di pinggir kali, ketinggian air sampai satu meter. Warga tidak bisa keluar rumah sampai pagi,” ucap dia.

Meskipun menjadi fenomena alam dampak global warming, Kuwu Edi berharap ada tindakan konkrit dari pihak berwenang agar bencana Rob tidak terus-terusan berlangsung. Yaitu dengan secepatnya melakukan normalisasi Kali Jajar dan Kali Mangun yang saat ini kondisinya dangkal. Sendimentasi dua sungai ini disebut sebagai biang penyebab meluasnya banjir rob di Desa Eretan Wetan.

Dari catatannya, musibah rob tahun ini juga terbilang parah. Sedikitnya 400 rumah warga di Blok Pangpang, Blok Condong dan Prempu diterjang air Rob dengan ketinggian rata-rata 30 centimeter. Sejauh ini belum ada warga yang dilaporkan mengungsi. Namun jika banjir rob semakin parah, pihaknya akan mengevakuasi warga ke tempat aman.

Salah seorang warga, Syaekhu membenarkan, bencana rob tahun ini teramat parah dibanding sebelumnya. Air tidak hanya menggenangi rumah warga, tapi juga tempat ibadah, sekolah dan jalan-jalan lingkungan di Desa Eretan Wetan.

”Sepanjang bulan Ramadan kemarin, Rob juga menerjang tiada henti. Benar-benar parah,” ucap dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan