Sering Mengamuk, Gadis ABG Dipasung

bandungekspres.co.id, MAJALENGKA – Umumnya Anak baru Gede (ABG) tengah semangat-semangatnya menempuh pendidikan atau bermain dengan teman-temannya. Namun hal itu tidak dirasakan Rosida, 13, gadis remaja warga Desa Babakan Kecamatan Kertajati. Jangankan untuk sekolah, untuk bergerak saja dia tidak leluasa. Pasalnya kaki kanannya terbelenggu rantai sepanjang tiga meter.

Menurut Enas, 33, ibu Rosida, anaknya terpaksa dirantai karena mengalami gangguan jiwa. Bila dilepaskan, maka seperti orang yang mengamuk dan benda apa saja yang di dekatnya akan dilemparkan termasuk perabotan rumah tangga.

”Kejadian ini bermula ketika Rosida masih balita, suatu hari suhu badannya panas tinggi. Lebih dari tiga hari panasnya tidak turun-turun. Karena keterbatasan ekonomi, maka hanya dirawat di rumah seadanya,” tutur Enas, belum lama ini.

Setelah seminggu, kondisi Rosida malah memburuk. Bahkan Enas awalnya mengira Rosida telah meninggal dunia, karena sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tapi tiba-tiba anaknya bisa bergerak lagi dan bangun. Tetapi Enas bingung dengan perilaku anaknya yang tidak normal seperti biasanya.

Sementara Emen, 60, kakek Rosida mengaku telah kehabisan akal untuk mengobati cucunya. Sudah sering dibawa ke puskesmas dan dokter, namun penyakitnya tidak kunjung sembuh. Bahkan perilaku cucunya tambah aneh, dengan suka ngamuk dan merusak barang-barang.”Bahkan terapi ke orang pintar sudah saya lakukan, tetap tidak membuahkan hasil. Untuk menjaga keselamatan cucu saya dan orang disekitarnya, terpaksa kaki kanannya saya rantai dan diikat di pohon pepaya di belakang rumah,” ucapnya.

Kondisi itu diperparah dengan ayah Rosida yang merantau sejak lima tahun lalu, dan sampai sekarang belum ada kabar berita. ”Sehari-hari Rosida dan ibunya tinggal bersama di rumah saya. Mudah-mudahan ada perhatian dari para dermawan yang bisa membantu kondisi cucu saya yang memprihatinkan,” harapnya. (gus/rie)

Tinggalkan Balasan