Doanya terkabul. Dan kali ini, Dewi Fortuna tersenyum kepada Inter. Tidak hanya melibas Barca dengan agregat 3-2, tim berjuluk Nerazzurri itu menjadi kampiun dengan menang 2-0 dari Bayern Muenchen.
”Ini adalah tim pahlawan,” kata Mou gembira. ”Aku sudah pernah mendapatkan piala Liga Champions. Namun, ini adalah momen yang lebih baik dari itu. Kami membuat sebuah pengorbanan besar,” katanya.
Perseteruan keduanya memasuki level baru, dan semakin intens, ketika Jose Mourinho menukangi Real Madrid, 28 Mei 2010.
Pada segala kompetisi sejak 2010 hingga 2012, Guardiola dan Mourinho telah bentrok sebanyak 11 kali. Hasilnya, Guardiola pun meraih lima kemenangan berbanding dua yang dikumpulkan Mourinho.
Hanya, orang tidak melihat bagaimana Guardiola bisa mengungguli sang mantan mentornya itu. Melainkan kepada intrik-intrik yang terjadi di luar lapangan.
Ambillah contoh ketika Real dan Barca bentrok pada final Copa del Rey di Stadion Mestalla 20 April 2011. Saat itu, Real berhasil mengakhiri 18 tahun puasa gelar berkat gol Cristiano Ronaldo di menit 103.
Nah, Guardiola begitu meradang dengan mengritik wasit Alberto Undiano Mallenco karena tidak memberikan hadiah penalti ketika Pedro Rodriguez.
Ucapan yang langsung mendapat sindiran dari Mou. ”Pep telah memulai era baru dimana pelatih bisa mengritik wasit yang tengah berada dalam penampilan terbaiknya. Ini sesuatu yang baru bagiku,” cemoohnya.
Guardiola, yang biasanya kalem, langsung bereaksi terhadap ucapan Mou tersebut. Pelatih 45 tahun itu mengatakan bahwa Mou seharusnya layak mendapat Liga Champions karena ”menang” di luar lapangan.
”Di ruang konferensi pers, dia bertindak seperti Puta Jefe (Bos Brengsek) yang mengetahui segalanya,” sindir Guardiola sebagaimana dikutip Sky Sports.
Adapun pertemuan terakhir terjadi pada Piala Super Eropa 30 Agustus 2013. Dimana Guardiola telah berkostum Bayern Muenchen, dan Mou kembali ke Chelsea. Laga itu berakhir dengan kemenangan Bayern 5-4 di adu penalti setelah di waktu normal kedua tim berbagi skor 2-2.
Pertemuan terakhir yang sempat membuat Mou uring-uringan. Sebab, media-media sempat menyudutkannya dengan mengatakan Mou baru mendapat tiga kemenangan dalam 16 pertemuan.
”Statistik kalian salah dan sangat salah!” sembur Mou. ”Aku telah menang Liga Champions bersama Inter. Aku telah memenangkan laga-laga krusial antara Barcelona dengan Real Madrid. Aku menang Copa del Rey, aku menang Piala Super Spanyol, dan aku menang La Liga. Silahkan cari tahu itu!,” lanjutnya.