Merasakan Sensasi Berkunjung ke Negeri Belanda

Sejauh ini, menurutnya, tidak ada langkah promosi untuk memperkenalkan tempat ini ke masyarakat. ”Kita tidak mempromosikan tempat ini kepada masyarakat, mereka yang datang ke sini mengetahui tempat ini dari media sosial,” terangnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, bila datang ke Kampoeng Tulip,  jangan heran jika tidak menemukan bunga tulip sungguhan. Pasalnya, bunga tulip sulit tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Dia pun sering mencobanya, namun selalu gagal.

Menurutnya, tim pengelola sedang mengupayakan agar bunga ini dapat tumbuh di sana. Untuk mendapatkan bunga tulip saja, dia sengaja membeli tunas tulip langsung dari negeri Belanda.

”Pernah saya tanam langsung namun gagal, dicoba dimasukan kulkas dulu sampai tumbuh kuncup, ditanam gagal lagi,” ungkapnya.

Lahan yang terpakai area wisata ini baru terpakai sekitar 300 meter persegi. Masih banyak lahan yang belum disentuh.  Ke depannya, tanah yang belum tergarap akan dijadikan outbound dan wahana lain serta parkir. Untuk tiket, pengelola mematok sebesar Rp 5.000 pada hari biasa dan Rp 9.000 pada hari libur. (*/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan