Bule pun Jadi Bego, WNA Terobos Makodim Kota Cirebon Demi Pokemon Go

Kepala Penerangan Kodam III/Slw Letnan Kolonel Arh Desi Ariyanto mengatakan, pihaknya tetap akan mewaspadai berbagai kemajuan teknologi saat ini. Sebab bukan tidak mungkin bisa dijadikan alasan bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui rahasia negara.

”Instasi militer itu sifatnya tertutup dan tidak dibenarkan bagi siapapun yang masuk tanpa izin,” jelas Ariyanto di Makodam III/Slw kemarin (19/7).

Berkaca dari kasus tertangkapnya warga kenegaraan asing, pihaknya saat ini sudah memerintahkan seluruh Jajaran Kesatuan di wilayah teritorial Jabar dan Banten untuk mewaspadai ini. Dia berpandangan, bukan tidak mungkin aplikasi game ini dimanfaatkan untuk tujuan tertentu.

”Game itu kan diciptakan berbasis Android dengan memanfaatkan aplikasi Google Earth,” kata dia.

Untuk itu, dirinya meminta kepada masyarakat agar menggunakan teknologi dengan bijak dan sesuai peruntukannya. Bukan malah mengunakan hal-hal yang menjurus ke arah negatif.

Dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati dalam menggunakan aplikasi game ini. Terlebih, tantangan saat ini bangsa dihadapkan dengan musuh yang tidak tampak atau perang teknologi (proxy war).

”Sekarang era kemajuan teknologi. Itu bisa dijadikan senjata untuk membentuk opini. Sehingga bisa mengubah pandangan hidup kita,” ungkapnya.

Terpisah, Dandim 0608 Cianjur, Letkol Arm Imam Haryadi, melarang seluruh anggotanya baik di tingkat kodim atau koramil untuk main Pokemon Go di markas. Sebab, game berbasis GPS (Global Positioning System), dikhawatirkan permainan itu digunakan untuk kepentingan lain.

”Pokemon Go itu berbasis tiga dimensi, artinya siapa saja yang memainkan permainan tersebut berkesempatan untuk melihat suasana yang sebenarnya. Data yang dipakai itu nantinya akan sangat lengkap sekali karena langsung via satelit,” terangnya saat dihubungi melalui telepon selularnya, kemarin (19/7).

Menurut Imam, pihaknya sudah mengisntruksikan kepada seluruh bawahannya agar mewaspadai kemungkinan-kemungkinan yang terjadi akibat dari permainan Pokemon Go. ”Khusus untuk internal saya tegaskan, dilarang! Kalau untuk anggota keluarganya silakan saja, tapi mainnya di luar markas. Tapi kalau bisa sih jangan,” pungkasnya. (dri/yan/bay/tts/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan